Pemerintah Afghanistan dan Taliban Mulai Pertukaran Tahanan di Tengah Epidemi Corona




KABUL - Afghanistan akan membebaskan beberapa tahanan Taliban pekan ini sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan antara kedua belah pihak. Langkah itu dianggap penting bagi keberhasilan kesepakatan damai yang ditandatangani antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban untuk mengakhiri perang hampir dua dasawarsa di negara itu.

Satu tim beranggotakan tiga anggota Taliban tiba di Kabul pada Selasa (31/3/2020) untuk memulai proses pertukaran tahanan dan bertemu dengan para pejabat Afghanistan meskipun ada penutupan secara nasional yang dilaksanakan untuk mengekang penyebaran virus corona.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut perkembangan Selasa sebagai "kabar baik". Pekan lalu dia mengunjungi kedua pemimpin pemerintah di Kabul dan kantor perwakilan Taliban di Ibu Kota Qatar, Doha, untuk mendesak mereka untuk bergerak maju dengan proses perdamaian.

Pada Rabu (1/4/2020) seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa sedikitnya 100 pejuang Taliban yang ditangkap akan segera dibebaskan, langkah pertama untuk pertukaran utama 6.000 tahanan yang disepakati oleh pemerintah Afghanistan dan kelompok pemberontak.

"Seratus tahanan akan dibebaskan dalam gelombang pertama, maka kedua belah pihak akan menilai apakah melepaskan 100 per hari berjalan dengan baik atau tidak," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok militan itu sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (2/4/2020).

Diskusi sedang berlangsung mengenai teknis terkait dengan pembebasan dan ketentuan untuk pemeriksaan medis bagi mereka yang dibebaskan, kata Mujahid. Dia menambahkan bahwa penguncian (lockdown) yang diberlakukan karena epidemi virus corona (COVID-19) menambah tantangan dalam pelaksanaanya.

Taliban membuat pengaturan transportasi untuk memastikan bahwa pejuang tua dan sakit yang dibebaskan dari penjara Afghanistan diterima oleh keluarga mereka, tetapi tidak memiliki rencana untuk memberikan bantuan keuangan.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javid Faisal mengatakan, kedua belah pihak mengadakan "diskusi tatap muka" tentang pertukaran tahanan.

Meskipun ada pembicaraan dan penguncian, kekerasan belum surut. Pejabat setempat mengatakan, delapan warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dalam ledakan ketika kendaraan mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh Taliban di Provinsi Helmand pada Rabu. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Pejuang Taliban mengatakan pasukan keamanan adalah target bom pinggir jalan dan ranjau darat mereka, tetapi warga sipil sering terluka atau terbunuh.

Post a Comment

أحدث أقدم