Wisata Jogja paling hits 2020 mulai banyak bertebaran di media sosial. Nggak sedikit yang membicarakan, hingga berencana untuk mengunjunginya. Menariknya, destinasi wisata tersebut hadir dengan bermacam bentuk. Bukan cuma wisata tematik dengan warna-warni yang begitu menyolok mata, tetapi hadir dengan ragam atraksi.
Ada yang bentuknya sangat unik, ada yang lokasinya tersembunyi, hingga ada juga yang bisa memicu adrenalin saat mencobanya. Apapun bentuknya, yang jelas wisata Jogja paling hits 2020 ini benar-benar layak dikunjungi dan wajib masuk agenda liburanmu.
Kira-kira mana saja tempat-tempat yang masuk wisata jogja paling hits 2020?
1. Watu Giring
Watu Giring, lebih dikenal penduduk Semanu sebagai bekas tambang batu kapur. Entah sengaja, atau tidak sengaja bekas tambang yang sudah berusia puluhan tahun ini bak menyerupai sebuah bangunan candi kuno. Struktur batu bekas gergaji menjadi berundak dan memiliki ketinggian yang berbeda beda sehinga sekilas jika dilihat berbentuk candi candi kecil. Batu Giring atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan “Nggiringan” terletak di Padukuhan Jelok, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu ,Kabupaten Gunungkidul ,atau sebelah timur kota Wonosari.
Namanya memang terdengar unik, tetapi jangan salah destinasi ini termasuk wisata Jogja paling hits 2020. Dulunya tempat ini hanya area penambangan batu.
Namun, proses tersebut rupanya meninggalkan pahatan alami, hingga membuat batu-batu di sana jadi tampak bertingkat-tingkat. Lokasi wisata Watu Giring ini berada di Sambirejo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski sudah dikelola secara swadaya oleh karang taruna setempat, tetapi pengunjung yang datang cukup membayar semampunya.
Objek Wisata Alam Watu Giring ini belum begitu mempunyai kelengkapan fasilitas yang cukup. Hanya terdapat sebuah tempat duduk panjang dari bambu yang disediakan untuk istirahat dan duduk-duduk para wisatawan. Walau minim akan fasilitas, di sekitaran lokasi Watu Giring ini terdapat sebuah warung penjual oleh-oleh atau central makanan khas Gunungkidul yaitu belalang goreng yang telah terkenal hingga ke luar Pulau Jawa. Anda dapat membeli dan membawa belalang goreng khas Gunung Kidul untuk dimakan dalam perjalanan ataupun sesampainya di rumah.
Akses jalan menuju ke lokasi dan rute Watu Giring Semanu ini juga mudah di jangkau dan dilalui. Jika kamu pernah berlibur ke Cave Tubing Kali Suci, objek wisata Watu Giring ini terletak tak jauh dari situ karena masih satu desa dengan Kali Suci. Lokasi dan rute Watu Giring dari Jogja juga sama seperti menuju Kali Suci dari Jogja lewat jalan Wonosari lalu ke arah Semanu dan sebelum rumah sakit Pelita Husada belok kanan, dari situ sudah ada plang penunjuk jalan menuju lokasi dan rute Watu Giring.
2. Gumuk Pasir Parangkusumo
Gumuk Pasir Parangkusumo adalah tempat wisata di Yogyakarta yang mirip Gurun Sahara. Terletak diantara pantai parangtritis dan pantai depok tepatnya di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menjadikan lokasi ini cepat populer, terbentuknya Gumuk Pasir ini juga tidak lepas dari letusan yang pernah terjadi di gunung merapi dan gunung merbabu, abu vulkanik dari kedua gunung itu terbawa arus kali opak, kali progo dan pantai parangtritis yang akhirnya mengendap disebuah tempat yang sekarang disebut dengan nama Gumuk Pasir Parangkusumo.
Gumuk Pasir ini memang karya seni yang dibuat secara alami oleh alam. Padang pasir tersebut berada di sepanjang muara Sungai Opak hingga Pantai Parangtritis. Anda pasti terkesima, ketika pertama kali memasuki kawasan Gumuk Pasir di dekat Parangtritis ini. Anda akan melihat lautan pasir luas dengan hiasan berupa gundukan-gundukan pasir alami dengan berbagai bentuk dan ukuran, ada yang menyerupai bulan sabit, melintang searah garis pantai bahkan ada yang berbentuk bintang. Bentuk Gumuk Pasir itu dipengaruhi oleh arah angin, serta penghalang material pembentuk berupa vegetasi.
Gumuk dalam bahasa Jawa berarti gundukan atau tumpukan, Jadi Gumuk Pasir artinya gundukan pasir. Fenomena alam Gumuk Pasir ini tergolong langka, bahkan menjadi satu-satunya di Asia Tenggara. Gumuk Pasir Parangkusumo atau dikenal dengan padang pasirnya Yogyakarta terbentuk selama ribuan tahun. Selain objek wisata, Gumuk Pasir ini juga dijadikan objek penelitian. Ke-eksotisan tempat ini sering diburu untuk diabadikan ke dalam jepretan kamera. Selain itu, suasananya yang romantis menjadikan tempat ini juga sering dijadikan sebagai lokasi prewed. Jika Anda datang ke sini saat senja, maka Anda akan dapat menyaksikan pemandangan berupa sunset di Padang Pasir.
Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki suhu yang cukup ekstrim. Dimana ketika siang suhu sangat panas dan terik namun ketika malam hari suhu berubah menjadi sangat dingin. Sedangkan pasir yang terdapat di area ini terbilang unik karena memiliki karakteristik yang sama dengan gurun pasir yang terdapat di Meksiko. Gumuk Pasir Parangkusumo juga dijadikan wisata yang seru untuk bermain ski pasir (Sandboarding). Dengan ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung dapat meluncur sepanjang 200 meter. Terdapat pengaman untuk siku, lutut dan helm sehingga pengunjung tidak perlu takut untuk meluncur.
Karena letaknya yang tidak jauh dari Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, wisata Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari toilet, tempat parkir, pos penjagaan, klinik kesehatan, tempat beribadah, warung makan, toko souvenir dan oleh-oleh serta beberapa penginapan yang berada tidak jauh dari area ini. Selain itu terdapat museum dan laboratorium yang beguna untuk kegiatan ilmiah dan beberapa instrumen dan pustaka tentang geospasial serta ilmu kebumian sehingga bagi yang ingin mengetahui fenomena terbentuknya Gumuk Pasir dapat belajar lewat museum ini.
Harga tiket masuk Gumuk Pasir Parangkusumo adalah Rp. 3.000. Harga tersebut belum termasuk parkir jika anda menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan untuk mencoba sandboarding harga yang dipatok adalah Rp. 200.000/orang (minimal 6 orang) dengan durasi 2 jam permainan. Dengan harga tersebut sudah dilengkapi dengan pelindung seperti helm, pengaman siku dan lutut. Selain itu, tempat ini juga sering digunakan untuk lokasi syuting film.
Cara paling mudah menuju wisata ini adalah memulai perjalanan dari kota Yogyakarta. Cari saja arah ke selatan, lewat jalan Parangtritis. Memang lokasi Gumuk Pasir Parangkusumo searah dengan jalan menuju pantai Parang Tritis. Kalau sudah berada di Jalan Parangtritis, untuk menuju ke Gumuk Pasir Parangkusumo tinggal lurus saja hingga Anda menemukan Pantai Parangtritis. Bayar tiket masuk kawasan wisata Parangtritis dan teruskan perjalanan karena Gumuk Pasir Parangkusumo berada tidak jauh dari loket tadi dan berada tepat di pinggir jalan raya.
3. Kawasan Malioboro
Hampir nggak ada yang pernah melewatkan untuk mampir ke Malioboro saat berkunjung ke Jogja. Bahkan, banyak yang setuju jika ikon Kota Jogja ini layak dimasukkan ke daftar wisata Jogja paling hits 2020.
Ini karena Malioboro baru saja mengalami renovasi besar-besaran. Selain makin ramah wisatawan dan pejalan kaki, kini Malioboro juga menghadirkan banyak sekali instalasi seni yang di pasang di kawasan tersebut.
Menariknya lagi, penataan tempat duduk, taman, hingga para pedagang menjadi lebih rapi, sehingga siapapun yang datang ke kawasan Malioboro pada 2020 ini bisa nyaman dan betah berlama-lama di sana.
Tak cuma letaknya yang berada di pusat kota, kawasan Malioboro juga dekat dengan destinasi lainnya seperti Museum Benteng Vredeburg, Alun-alun, Gedung Agung, hingga Keraton Yogyakarta.
Tidak hanya itu, kawasan Malioboro juga berbatasan langsung dengan titik nol kilometer Yogyakarta yang kerap dipakai sebagai tempat nongkrong dan spot berfoto turis.
Bagi Anda yang berniat untuk liburan ke Yogyakarta dalam waktu dekat, kali ini Bukawarta.xyz telah merangkum beberapa moda transportasi menuju Malioboro.
1. Kendaraan roda dua atau empat
Bagi wisatawan yang membawa atau menyewa kendaraan roda dua atau roda empat, kawasan Malioboro telah menyediakan kantong-kantong parkir yang bisa digunakan.
Salah satu kantong parkir terdekat dari Malioboro adalah Tempat Parkir Abu Bakar Ali yang ada di utara Malioboro.
Selain itu, ada juga beberapa kantong parkir lainnya seperti Tempat Parkir Senopati, Tempat Parkir Beskalan, dan Tempat Parkir Malioboro II.
Kawasan Malioboro sendiri bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit perjalanan dari Tugu Yogyakarta dan 10 menit dari Stasiun Tugu.
2. Trans Jogja
Moda transportasi berupa bus ini dapat digunakan untuk mencapai kawasan Malioboro dengan mudah. Pasalnya, ada 4 jalur Trans Jogja yang melewati Malioboro.
Tidak hanya itu, Malioboro sendiri memiliki 3 halte Trans Jogja, sehingga wisatawan dapat memilih turun tergantung destinasi yang ingin didatangi.
Keempat jalur Trans Jogja yang melewati Malioboro adalah:
Jalur 1A: dari Bandara Adisucipto dan Prambanan
Jalur 2A: dari Terminal Jombor dan Monumen Jogja Kembali
Jalur 3A: dari Terminal Condongcatur dan UGM
Jalur 8: dari Terminal Jombok dan Demak Ijo
3. Becak dan Andong
Saat berwisata di kawasan Malioboro, wisatawan juga dapat menjajal transportasi tradisional seperti andong dan becak yang tersebar di sepanjang wilayah Malioboro.
Selain mengantar berkeliling Malioboro, andong dan becak juga dapat digunakan untuk mengunjungi destinasi lain seperti Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, hingga Tamansari.
4. Kereta Gantung Pantai Timang
Pantai Timang Gunungkidul merupakan salah satu pantai yang tersebar di wilayah Gunungkidul. Perjalanan untuk menuju pantai ini sangat menantang. Jalan untuk menuju ke pantai ini sangat terjal dan berbatu. Pantai Timang memiliki pemandangan yang sangat menawan dengan pasir putih yang terhampar bersih disepanjang pesisir pantai ini. Tumbuhan pandan berderet tumbuh subur disekitar pantai ini menambah keindahan panorama Pantai Timang Gunungkidul ini. Pengunjung pantai ini belum sebanyak pantai lainnya yang sudah terkenal sebelumnya sehingga bila anda perhatikan suasana di pantai ini masih terkesan alami.
Kereta Gantung Di Pantai Timang
Pantai Timang Gunungkidul ini sebenarnya dibagi menjadi dua areal yang berbeda, pada bagian pertama berada di sebelah Timur yang merupakan pantai dengan pasir yang berwarna putih bersih sama dengan kebanyakan pantai putih lainnya. Sedangkan pada bagian kedua yang berada pada sisi bagian Barat berupa perbukitan batu-batuan yanng cukup terjal yang berbatasan langsung dengan laut. Pada pantai berbatu ini pemandangan akan sangat indah karena terdapat batu yang cukup besar berdiri kokoh di pinggir pantai. Batu besar atau pulau tersebut dikenal dengan nama Batu Panjang atau Pulau Panjang dan Pulau Timang.
Pulau Timang Gunungkidul memang bukan pulau seperti pada umumnya yang berupa sebidang tanah dengan pesisir yang berpasir. Pulau ini tidak lebih berupa bongkahan batu karang yang besar dengan tebing yang sangat curam. Untuk mencapai Pulau Timang ini wisatawan harus menggunakan semacam gantole tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari kayu dan bambu yang dirangkai dengan tambang tali plastik yang sangat kuat sehingga dapat menopang berat badan dari seseorang dan selanjutnya ditarik oleh beberapa orang sehingga gantole tersebut akan bergerak ke arah Pulau Timang.
Jarak luncur dari gantole ini sekitar 50-100 me kearah barat dari Pantai Timang. Dibutuhkan mental yang kuat bila ingin mencoba menyeberang kesana, karena sepanjang jarak tersebut anda akan meluncur sendirian menaiki gantole diatas lautan yang dalam dengan ombak yang besar.
Dibalik kerasnya perjuangan menuju kesana, ternyata Pulau Timang tempat yang paling baik untuk mencari hasil laut. Masyarakat setempat sering menggunakan kereta gantung ini menuju Pulau Timang untuk mencari hasil laut yang banyak terdapat di sana terutama Lombster. Hasil laut berupa Lobster yang memiliki nilai jual yang tinggi inilah yang membuat mayarakat setempat sampai rela bersusah payah dan berjuang untuk menuju kesana dengan medan berbahaya untuk mendapatkan hasil tangkapan tersebut.
Lokasi Pantai Timang Gunungkidul
Pedukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute untuk menuju Pulau Timang Gunungkidul
Perjalanan dari Yogyakarta menuju Pantai Timang memakan waktu sekitar 3 jam. Jarak dari kota Wonosari sampai sampai Pulau Timang sekitar 35 km. Wonosari – menuju ke arah Pantai Baron – Pertigaan Mulo – menuju ke arah Pantai Siung – Pasar Dakbong – jalanan berbatu – Pantai Timang.
5. Lava Bantal
Lava Bantal adalah wisata alam yang sedang ngehits di Yogyakarta. Berbicara Yogyakarta, memang tak pernah habis tempat wisata disini. Lokasi Lava Bantal berada di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah , Sleman Yogyakarta. Tempat wisata ini dekat dengan Bandara Adisutjipto, hanya perlu waktu lima menit untuk tiba di tempat tujuan.
Lava Bantal melintasi Sungai Opak yang mengalir sejauh 65 kilometer dan bermuara di Pantai Samas, Kulonprogo. Nah kamu dapat menemukan fenomena alam menarik di kecamatan Berbah yang kita kenal dengan nama Lava Bantal.
Bebatuan yang terbentuk merupakan hasil erupsi lelehan yang telah berumur lebih dari 30 juta tahun. Bebatuan itu mirip dengan bantal yang bertumpuk tapi kalau saya pribadi sih melihat bebatuan di Lava Bantal seperti kulit ular yang bersisik. Tapi apapun interpretasi kamu, yang jelas Lava Bantal tempat wisata yang eksotis dan membuat penasaran.
Awalnya tempat ini hanyalah tempat yang dikunjungi pelajar dan mahasiswa yang belajar geologi (ilmu sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya). Dan terkadang dilintasi oleh para pengguna sepeda.
Kawasan geoheritage, Lava Bantal, Berbah, Sleman Yogyakarta untuk biaya masuk sangat terjangkau, hanya Rp. 5000 untuk parkir mobil. Ada Pendopo jika kamu mau menyelenggarakan acara, dan beberapa gazebo di pinggir sungai.
Buat Kamu yang mau foto prewedding tempat ini adalah tempat yang mengagumkan. Waktu terbaik swafoto disarankan pagi hari dimana air masih terlihat jernih, yang dapat dilihat dari atas jembatan. Dan satu lagi kawan, kamu dapat melakukan wisata alam di Lava Bantal yang dinamakan dengan Geo Tubing.
Geo Tubing
Geo tubing adalah jenis wisata dimana kita menyusuri sungai menggunakan ban karet atau sering disebut tubing. Wisata ini mulai diresmikan Bupati Sleman pada pertengahan Desember 2016. Wisata alam ini buka mulai pukul Sembilan pagi sampai dengan pukul Tiga sore. Tempat wisata ini dibuka atas inisiatif dari Badan Promosi Pariwisata Sleman.
Geo Tubing di Lava Bantal terbagi menjadi dua yaitu trek panjang dan trek pendek. Berikut ini ulasanya.
Geo Tubing Trek Panjang di Lava Bantal
Tiket untuk trek panjang di Lava Bantal adalah Rp. 55.000/orang. Biaya tersebut sudah termasuk life jacket (pelampung), helm dan ban karet serta sandal karet jika kamu lupa bawa sandal gunung. Untuk 10 orang wisatawan akan dipandu oleh dua orang jasa pemandu. Trek panjang memakan waktu 1 sampai dengan 1,5 jam karena kamu akan menempuh jarak sejauh 2 Km. Di rute ini kamu akan menikmati saat memasuki terowongan yang kanan kirinya adalah pohon bambu yang sering disebut “lorong syahdu”. Awal perjalanan dari Dusun Dadapan, Desa Tanjungtirto, Kecamatan Berbah, Sleman dan berakhir di spot Lava Bantal.
Geo Tubing Trek Pendek di Lava Bantal
Tiket untuk trek pendek di Lava Bantal adalah Rp. 30.000 dan kamu hanya menempuh jarak sepanjang 200 meter yang ditempuh dalam 5 menit. Arus di trek pendek lebih deras dibanding trek panjang, dan dijamin memicu adrenalin kamu. Wisata ini cocok untuk kelurga dan komunitas, untuk keluarga batasan usia anak minimal 10 tahun.
Tips Traveling ke Geo Tubing Lava Bantal
Ada kiat kiat supaya kegiatanmu ber- Geo Tubing di Lava Bantal menyenangkan dan lancar yaitu :
Pertama, jangan lupa sarapan yang cukup sebelum ke Geo Tubing, karena wisata ini lumayan menyita tenaga kamu dan supaya kamu tidak masuk angin karena bergoyang-goyang di atas ban karet, walaupun aksi ini tidak se-ekstrim arung jeram.
Kedua, pastikan kepada pengelola bahwa cuaca dan kondisi alam Geo Tubing Lava Bantal dalam situasi yang aman. Karena jika musim penghujan cukup deras, Sungai Opal dan Lava Bantal dapat mengalami banjir kiriman seperti bulan Februari 2020 yang lalu.
Ketiga, kenakanlah pakaian yang nyaman seperti berbahan parasut supaya lebih mudah kering, dan jangan memakai pakaian yang berat seperti celana jeans serta pakai sunblock untuk melindungi kulit kamu dari terik matahari.
6. Ayunan Langit Watu Jaran
Tempat rekreasi ayunan langit Kulon Progo tersebut bukan lah ayunan sembarangan seperti di taman kanak-kanak. Bila sobat duduk disana, membuat berasa berada di pinggir tebing curam. Selain itu bila melihat kebawah, maka kakimu seperti melayang-layang di udara, bahkan menurut pengelola wisata kalau ketinggian ayunan tersebut berada puluhan meter tepat nya 800 mdpl. Hanya melihat ketinggian dari ayunan saja, bakal membuat merinding sampai bergetar.
Ketika menaiki ayunan tentu saja adrenaline akan ditantang mencoba nya. Buat sobat tak mempunyai keberanian atau pun memiliki riwayat sakit jantung, maka tak disarankan mencoba wahana ayunan langit. Tetapi tenang saja, disana pengamanan nya sudah sangat safety, lantaran pengunjung sudah diperlengkapi pengaman berupa tali dan harness. Bahan membuat ayunan langit itu pun menggunakan bahan baja yang tak bakal patah ketika digunakan, bahkan buat sobat memiliki berat badan sampai 500 kilogram pun, masih aman. Ditambah lagi ada pula sejumlah anggota tim SAR Yogyakarta siap siaga dan selalu menjaga keselamatan.
Ketika menaiki wisata ayunan langit Watu jaran Yogyakarta merasakan sesuatu luar biasa, dari sisi adrenalin tertentang, di satu sisi lain nya merasa takjub keindahan alam ciptaan Tuhan. Di berbagai sosial media pun telah banyak bukti keindahan obyek wisata Kulon Progo ini berupa foto-foto sobat-sobat kita yang berani menaiki wahana ayunan langit Watu jaran Kulon Progo lalu memamerkan berbagai pose kece diatas langit. Background panorama menjadi perpaduan sempurna dengan keberanian sobat, membuat momen tersebut tak terlupakan yang siap diabadikan melalui jepertan kamera profesional.
Sebenarnya keberadaan dari ayunan langit Girimulyo Kulon Progo bukan satu-satunya spot foto dimiliki oleh desa Purwosari, melainkan merupakan spot baru yang digunakan menambah spot untuk menarik wisatawan. Tepat di lokasi wisata pun juga terdapat panorama air terjun, hanya saja lokasi nya berada di bagian bawah. Selain itu pun ada pesona gua Kidang Kencana serta deck view Watu Jaran Girimulyo. Panorama utama di lokasi ini berupa lanskap hamparan hijau nya area perbukitan dan sawah ladang milik warga setempat.
Agar lebih memberikan rasa nyaman ketika liburan, jadi pihak pengelola wisata telah menyediakan berbagai fasilitas umum seperti kamar mandi umum, tempat ibadah berupa mushola, tempat duduk di saung-saung telah disediakan hingga memberikan layanan ojek gratis kepada wisatawan hendak naik ayunan langit watu jaran di Kulon Progo. Sedangkan jam operasional wisata buka mulai pukul 07.00 WIB dan tutup kembali pada pukul 17.00 WIB.
Lokasi Ayunan Langit Watujaran
Bila sobat sudah dibuat penasaran dan siap menguji adrenaline di tempat wisata di Kulon Progo ini, maka langsung saja datang ke Dusun Sabrangkidul RT 10/RW 05, Desa Purwosari, Kecamatan Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan kode pos 55674. Sobat pernah liburan ke wisata taman bunga Matahari Pantai Glagah Kulon Progo itu loh taman bunga yang dipenuhi oleh tanaman bunga matahari hingga sekarang menjadi tempat favorit spot foto bagi remaja Kulon Progo sekitar nya. Nah, lokasi taman bunga matahari ke objek wisata memerlukan waktu sekurang nya 1 jam 11 menit atau jarak tempuh kurang lebih 33 kilometer. Kami menyertakan informasi peta wisata yang mungkin dapat membantu sobat dalam menemukan objek wisata.
Akses jalan nya mudah dilalui oleh semua jenis kendaraan, baik roda dua atau pun roda empat. Rute ke ayunan langit watu jaran dimulai dari kota Jogja, sobat arahkan kemudi ke jalur menuju gua Kiskendo, sebab lokasinya tak jauh dari Gua Kidang Kencono. Jika sudah sampai di lokasi gua Kiskendo, sobat lurus saja ke arah barat hingga menemukan simpang tiga. Dari pertigaan tersebut ambil ke arah kanan menuju ke gua Kidang Kencana. Sesampai di gua Kidang Kencono, sobat dapat melihat papan petunjuk arah menuju ke lokasi wisata. Tinggal ikuti saja ya petunjuk arah tersebut, sampai sobat sampai deh di lokasi wisata.
Harga Tiket Masuk Ayunan Langit Watu Jaran Kulon Progo
Supaya dapat merasakan kesenangan berayun-ayun bebas di udara, setiap pengunjung diwajibkan mengeluarkan ongkos relatif mahal. Mulai dari tiket masuk wisata, pengunjung membayar retribusi sebesar Rp. 10.000 per orang, belum termasuk ongkos parkir dimana kendaraan sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000, sedangkan kendaraan mobil dikenakan ongkos sebesar Rp. 5.000. Nah, kalau sobat ingin mencoba wahana ayunan langit Jogja tersebut, maka dikenakan sebesar Rp. 20.000 sudah termasuk wahana caving di gua Kencana. Agar membatasi tinggi nya peminat wahana, maka tiap pengunjung hanya diberikan batas waktu menaiki ayunan langit sekitar 5 hingga 10 menit.
7. Hutan Pinus Pengger
Kawasan Hutan Pinus Dlingo Bantul saat ini menjadi tujuan favorit wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, salah satunya adalah Hutan Pinus Pengger, dulunya hanya dikenal sebagai hutan pinus biasa yang gelap, sunyi dan menyeramkan, kini berubah menjadi salah satu destinasi wisata Hutan Pinus terbaik di kawasan Dlingo Bantul Yogyakarta. Tidak hanya siang hari saja wisatawan mengunjungi hutan pinus ini melainkan malam hari pun masih banyak wisatawan yang mengunjungi Hutan Pinus Pengger ini. Alasan utama wisatawan tetap datang saat malam hari adalah karena letaknya yang berada di perbukitan, dari sini anda dapat melihat indahnya pemandangan lampu kota Yogyakarta.
Hutan Pinus Pengger ini adalah efek positif atas keberhasilan pendahulunya yaitu Hutan Pinus Asri yang juga berada dalam satu kawasan di daerah Dlingo Bantul Yogyakarta, kreativitas masyarakat sekitar mengembangkan Hutan Pinus Pengger menjadi destinasi wisata pun berbuah manis, pengelola pun menyadari harus terdapat pembeda antara hutan pinus satu dengan lainnya agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pembeda tersebut adalah dipasangnya berbagai instalasi seni beragam bentuk yang dibuat menggunakan ranting pohon yang sudah kering, yang paling iconic adalah instalasi seni berupa tangan raksasa berlatarkan pemandangan indah panorama Kota Yogyakarta yang sekaligus menjadi spot untuk berfoto bagi wisatawan yang berkunjung di Hutan Pinus Pengger.
Tidak hanya instalasi seni berupa tangan raksasa saja yang menghiasi Hutan Pinus Pengger melainkan terdapat beberapa instalasi seni serupa namun dengan bentuk yang berbeda seperti sapu raksasa, sangkar burung dan ada yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai gapura. Dalam setiap instalasi seni tersebut memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk masing-masing yang diberikan oleh sang seniman yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan di Hutan Pinus Pengger.
Selain instalasi seni di Hutan Pinus Pengger ini terdapat gardu pandang untuk menikmati indahnya pemandangan perbukitan hingga panorama Kota Yogyakarta, anda juga bisa menyewa sebuah hammock atau tempat tidur gantung yang diikatkan pada pohon pinus, jika ingin yang lebih menantang anda bisa menyewa hammock bersama teman-teman dan membuatnya bertingkat atau membuat hammock tower sesuai jumlah teman anda, semakin banyak tentunya akan semakin tinggi hammock tower anda. Hal tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri di Hutan Pinus Pengger ini.
Lokasi Hutan Pinus Pengger
Lokasi Hutan Pinus Pengger ini berada lumayan jauh dari pusat Kota Jogja, tepatnya berada di sebelah tenggara Kota Jogja. Karena letaknya yang berada diperbukitan jalan yang harus ditempuh pun cukup menantang yaitu berliku dan menanjak, untuk kondisi jalan sudah cukup bagus meskipun terdapat jalan yang tidak rata atau berlubang di beberapa ruas jalan menuju lokasi Hutan Pinus Pengger.
Alamat Hutan Pinus Pengger berada di Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Hutan Pinus Pengger
Rute menuju Hutan Pinus Pengger jika dari arah Kota Yogyakarta anda harus menempuh perjalanan menuju Jalan Jogja-Wonosari hingga naik menanjak menuju arah Patuk, Gunungkidul. Sesampainya di perempatan Koramil Patuk belok ke kanan menuju jalan Patuk-Dlingo, setelah masuk di jalan Patuk- Dlingo dijamin anda tidak akan bosan karena terdapat pemandangan yang indah disepanjang rute menuju Hutan Pinus Pengger.
Jarak dari Kota Jogja ke Hutan Pinus Pengger kurang lebih adalah 22 KM dan waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari Kota Jogja menuju Hutan Pinus Pengger sekitar 44 menit.
Harga Tiket dan Parkir Hutan Pinus Pengger
Harga tiket masuk Hutan Pinus Pengger sangat terjangkau.Untuk dapat masuk ke area Hutan Pinus Pengger saat ini anda dikenakan biaya sebesar Rp2.500 perorang. Sedangkan untuk harga parkir Hutan Pinus Pengger untuk sepeda motor yaitu Rp2.000 dan Mobil Rp5.000.
Fasilitas Hutan Pinus Pengger
Fasilitas Hutan Pinus Pengger saat ini sudah cukup lengkap bagi bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Hutan Pinus Pengger, diantaranya adalah:
Wahana Hutan Pinus Pengger
-Beberapa instalasi seni yang juga merupakan spot foto
-Sewa Hammock
-Gardu Pandang
Fasilitas Pendukung Hutan Pinus Pengger
-Mushola
-Food court atau pusat kuliner
-Tempat parkir
-Toilet
8. Bukit Bintang
Kadangkala kita ingin menikmati suasana Kota Jogja dari atas ketinggian, untuk melihat bagaimana gemerlapnya lampu di wilayah Yogyakarta. Nah beruntungnya anda yang menginginkan hal tersebut, karena di timur kota Jogja terdapat tempat wisata yang sangat favorit dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah, nama kawasan wisata tersebut adalah Bukit Bintang.
Bukit Bintang Jogja ini menawarkan panorama alam yang sungguh luar biasa, karena sesuai dengan namanya ketika anda sedang berada di kawasan ini seolah-olah anda berada di angkasa dimana bisa melihat gemerlapnya bintang bintang yang sebenarnya adalah lampu-lampu kota yang bila dilihat dari atas akan terlihat seperti bintang-bintang yang bertebaran di angkasa.
Lokasi wisata ini sungguh tiada duanya di Kota Jogja, karena Bukit Bintang Jogja mempunyai lokasi yang sangat strategis dimana berada di tepi pegunungan seribu yang menghadap langsung kota Jogja yang ada di sebelah baratnya, selain itu juga kawasan ini apabila diakses dari kota relatif tidak jauh dan tidak membuat anda capek di perjalanan.
Terlebih lagi ketika sampai di Bukit Binta Jogja anda akan disuguhi beragam jajanan kuliner yang siap memuaskan perut anda yang keroncongan.
Bukit yang memiliki nama asli sebagai Bukit Hargo Dumilah ini telah bertranformasi menjadi tempat wisata favorit di kalangan masyarakat selama beberapa tahun belakangan, setelah sebelumnya kurang mendapat perhatian dari masyarakat yang ingin lebih memilih menuju tempat-tempat wisata seperti pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul, karena lokasi Bukit Bintang Jogja ini berada di jalur utama wisata di kawasan Yogyakarta.
Lambat laun banyak masyarakat yang menepi untuk melihat pemandangan Yogyakarta yang luar biasa dikala sore menjelang malam hari, membuat Bukit Bintang Jogja ini sekarang telah berkembang menjadi kawasan wisata yang cukup besar dengan banyaknya warung-warung makan yang menyediakan spot untuk berkumpul dan bersantap ria sambil menikmati pemandangan kota Yogyakarta dari atas ketinggian.
Apabila anda sedang di Bukit Bintang Yogyakarta, maka anda akan bisa menemukan warung dari kelas kecil yang hanya menjual beragam minuman seperti kopi sachet, jahe, teh, dan menjual makanan ringan seperti mie instant sampai dengan restauran dengan beragam menu makanan yang mewah, sehingga membuat wisatawan disediakan banyak pilihan.
Namun apabila anda hanya ingin melihat pemandangan kota Yogyakarta saja tanpa ke makan/minum di warung makan juga bisa, karena di tempat ini tersedia dudukan beton seperti jembatan yang memanjang, sebagai tempat yang asyik untuk dudukan sembari melihat suasana kota Jogja yang mengagumkan.
Kawasan wisata Bukit Bintang Jogja ini paling ramai dikunjungi saat sore dan malam hari, karena di waktu tersebut keindahan maksimal dari pemandangan kota Jogja dapat terpenuhi. Di saat sore hari menjelang malam hari jika cuaca cerah, maka anda akan bisa melihat sunset di barat kota Jogja tanpa terhalang apapun.
Kemudian setelah malam hari pemandangan akan berubah menjadi gemerlap-gemerlap lampu yang seperti bintang.
Hampir setiap hari kawasan wisata ini tidak pernah absen dikunjungi oleh wisatawan yang silih berganti ingin memandang kota Jogja dari atas ketinggian.
Diantara para wisatawatan tersebut, banyak yag ke Bukit Bintang setelah mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Gunung Kidul lainnya, karena tempat ini selain menyuguhkan pemandangan yang indah juga menjadi tempat yang sangat tepat untuk berhenti setelah melakukan perjalanan yang jauh.
Selain itu juga banyak wisatawan yang memang khusus ingin mengunjungi Bukit Bintang ini dari kota Jogja.
Karena lokasinya yang begitu memukau, membuat Pemerintah Daerah Gunung Kidul menggarap kawasan ini saat ini menjadi lebih baik lagi dengan dibangunnya kawasan rest area yang megah dengan taman yang di desain rapi tepat di kawasan Bukit Bintang Jogja ini.
Lokasi Bukit Bintang Jogja
Lokasi Bukit Bintang Jogja berada dipinggir jalan wonosari yang merupakan jalan utama apabila anda ingin menuju tempat-tempat wisata di Gunung Kidul. Lokasi wisata ini sangat mudah ditemui karena tepat berada di perbatasan antara dua kabupaten yaitu Gunungkidul dan Bantul. Lebih spesifiknya yaitu diantara Kecamatan Dlingo (Bantul) dengan Kecamatan Patuk (Gunung Kidul).
Dari jauh lokasi Bukit Bintang Jogja ini sudah kelihatan, karena terdapat Gapura pintu Gerbang Kabupaten Gunung Kidul yang megah.
Lokasi Bukit Bintang Jogja ini tepatnya berada di Jalan Wonosari km 15-17 Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Bukit Bintang Jogja
Rute menuju Bukit Bintang Jogja sangat mudah dijangkau baik itu menggunakan mobil ataupun motor. Hal ini terbukti dengan banyaknya wisatawan yang berbondong-bondong ke Bukit Bintang ini dengan menggunakan motor roda dua yang berasal dari arah kota Jogja.
Rute menuju Bukit Bintang Yogyakarta yang paling cepat dari arah Kota Jogja adalah dengan mengarahkan kendaraan anda menuju jalan wonosari, yang ada di sebelah timur Kota Jogja, kemudian anda tinggal lurus terus ke timur sampai naik ke atas Bukit Pegunungan Seribu.
Setelah agak naik, maka anda akan sampai di kawasan Bukit Bintang Jogja ini yang berjarak sekitar 16 km dari pusat kot Jogja dan dapat ditempuh sekitar 30 menit.
Selain itu juga jika anda sedang berada di tempat-tempat wisata Gunung Kidul jika anda ingin mampir ke tempat ini, maka anda tinggal menuju jalan arah pulang ke Kota Yogyakarta.
Harga Tiket dan Parkir Bukit Bintang Jogja
Harga tiket Bukit Bintang Jogja adalah gratis dan sama sekali tidak dikenakan tarif. Jadi jika anda ingin melihat pemandangan kota Yogyakarta dapat dinikmati dengan gratis dan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Kecuali jika anda ingin bersantap ria atau sekedar ngopi di warung-warung yang tersedia di Bukit Bintang, maka anda diharuskan membayar jajan anda termasuk juga parkir kendaraan anda.
Biasanya harga parkir Bukit Bintang Jogja untuk mobil dikenakan tarif Rp 5.000,- sedangkan untuk motor Rp 2.000,-.
Fasilitas Bukit Bintang Jogja
Bukit Bintang Jogja adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang telah bertranformasi menjadi sangat baik setelah sebelumnya kurang diperhatikan oleh masyarakat maupun Pemerintah Daerah. Nah sekarang kawasan wisata ini sudah mapan dengan beragam fasilitas yang tersedia.
Berikut adalah fasilitas Bukit bintang Jogja yang dapat anda temukan ketika anda sedang berada di tempat ini:
-Warung Makan yang menjual makanan / minuman ringan seperti Mie Instan, Jagung Bakar, Roti Bakar, Jahe, Kopi, Susu, maupun minuman lainnya.
-Restoran yang menyajikan beragam makanan khas Indonesia seperti Nasi Goreng maupun Ikan Bakar.
-Dudukan memanjang untuk menikmati pemandangan tanpa perlu ke warung makan.
-Mushola
-Toilet
-Parkir Mobil dan Motor yang memadai.
9. Hutan Mangrove Pasir Kadilangu
Kulonprogo juga sering dikatakan surganya pantai di Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Pasalnya daerah ini memiliki deretan pantai yang indah. Mulai dari pantai yang sudah terkenal seperti Pantai Glagah, Pantai Congot, maupun Pantai Bugel, dan baru baru ini mulai banyak pantai yang dibuka untuk wisata. Salah satunya adalah Pantai Pasir Kadilangu yang belum terkenal tetapi mempunyai potensi keindahan yang sangat luar biasa.
Di lokasi Pantai Pasir Kadilangu ini para pengunjung tidak akan mendapatkan hamparan pasir putih seperti kebanyakan pantai di daerah Gunung kidul. Tetapi disini para pengunjung akan dimanjakan dengan hijaunya hamparan hutan Mangrove. Pepohonan Mangrove ini merupakan tanaman yang memilikki banyak fungsi penting bagi ekosistem di sekitarnya. Tidak hanya menarik untuk dikunjungi dan menjadi sarana penelitian, tanaman ini juga dapat dijadikan sebagai penahan abrasi dan juga penyaring laut.
Sehingga garis pantai yang terdapat pepohonan Mangrove akan tetap stabil dan kelangkaan air tawar di sekitar pantai itu dapat di minimalisir. Selain menjadi tempat berkembang biak bagi banyak satwa, Pohon Mangrove ini juga mempunyai peran untuk menyaring limbah yang akan menuju ke lautan serta menyerap banyak karbon dioksida. Dan juga kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kertas maupun berbagai macam mebel.
Vegetasi yang ditanam oleh masyarakat setempat ini menjadikan pantai ini tengah diminati oleh banyak wisatawan. Meskipun pantai ini masih dikelola secara pribadi oleh beberapa masyarakat setempat, bukan berarti hal tersebut menghambat perkembangan tempat wisata ini. Nyatanya meski belum di topang oleh pemerintah, pantai ini tetap mempunyai kontribusi yang tinggi bagi desa tersebut. Di Pantai Pasir Kadilangu ini para pengunjung dapat berkeliling di sekitar hutan mangrove dengan melewati jalan yang terbuat dari kayu, atau bisa juga menyewa perahu yang telah disediakan oleh masyarakat setempat.
Untuk para pengunjung yang pecinta alam disini dapat bertanya langsung kepada warga sekitar tentang manfaat hutan mangrove di pantai, jadi tidak hanya bersenang senang saja para pengunjung mendapatkan edukasi juga nantinya. Waktu terbaik untuk berkunjung di Pantai Pasir Kadilangu adalah pada saat pagi hari atau sore hari. Pada saat pagi hari, udara yang sejuk disekitar pantai dapat membuat para pengunjung menjadi relaks nantinya. Kemudian pada sore hari para pengunjung dapat melihat momen matahari terbenam di pantai ini.
Tidak hanya dihiasi dengan pepohonan Mangrove, Pantai Pasir Kadilangu ini juga terdapat beberapa spot foto yang telah disediakan untuk berfoto. Spot spot unik ini dibangun menggunakan material bambu dengan bentuk yang beragam. Beberapa diantaranya seperti jembatan yang mirip dengan Queensboro Bridge di New York yang bernama Jembatan api-api atau tol japin atas, jembatan tempo dulu, kerang-kerangan raksasa, rumah pohon, dan sebagainya.
Lokasi Pantai Pasir Kadilangu
Lokasi Pantai Pasir Kadilangu ini sudah termasuk bagus dan mudah untuk ditempuh oleh para pengunjung menuju Pantai Pasir Kadilangu. Para pengunjung harus berjalan kaki lagi sebelum sampai di Pantai Pasir Kadilang. Namun lokasi Pantai Pasir Kadilang ini cukup jauh dari Pusat Kota Yogyakarta.
Alamat Pantai Pasir Kadilangu tepatnya berada di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Pantai Pasir Kadilangu
Rute menuju Pantai Pasir Kadilangu ini sangat mudah untuk dijangkau. Jika anda dari pusat Kota Yogyakarta ke arah barat ke Jalan KH. Ahmad Dahlan menuju Jalan Wates, kemudian sampai di perempatan ke arah selatan ke Jembatan Gamping, lalu lurus terus tetap berada di Jalan Yogyakarta – Wates, kemudian lurus terus ke Jalan Nasional III, sampai di pertigaan ke arah selatan ke jalan Daendels Pantai Selatan, kemudian lurus terus ke Jalan Ketawang – Temon, di pertigaan ke arah selatan menuju Jalan Wanatirta, ikuti terus jalan yang ada hingga anda akan sampai di Pantai Pasir Kadilangu.
Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke Pantai Pasir Kadilangu cukup jauh yaitu sekitar 45,6 Kilometer dan waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari pusat Kota Jogja menuju Pantai Ngrenehan sekitar 1 jam 11 menit.
Harga Tiket dan Parkir Pantai Pasir Kadilangu
Harga tiket retribusi masuk ke Pantai Pasir Kadilangu relatif terjangkau, pengunjung hanya dikenakan biaya RP 5.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk harga standar untuk memasuki kawasan pantai di Gunung Kidul.
Sedangkan untuk biaya parkir di Pantai Pasir Kadilangu pengunjung dikenakan biaya yaitu Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Fasilitas Pantai Pasir Kadilangu
Fasilitas di Pantai Pasir Kadilangu sudah lumayan lengkap bagi para pengunjung yang berminat datang ke Pantai Pasir Kadilangu ini. Fasilitas ini di bangun oleh pemerintah dan juga masyarakat setempat, diantaranya adalah:
-Tempat parkir
-Toilet umum
-Musholla
-Warung makan dan minum Spot Foto
Ada yang bentuknya sangat unik, ada yang lokasinya tersembunyi, hingga ada juga yang bisa memicu adrenalin saat mencobanya. Apapun bentuknya, yang jelas wisata Jogja paling hits 2020 ini benar-benar layak dikunjungi dan wajib masuk agenda liburanmu.
Kira-kira mana saja tempat-tempat yang masuk wisata jogja paling hits 2020?
1. Watu Giring
Watu Giring, lebih dikenal penduduk Semanu sebagai bekas tambang batu kapur. Entah sengaja, atau tidak sengaja bekas tambang yang sudah berusia puluhan tahun ini bak menyerupai sebuah bangunan candi kuno. Struktur batu bekas gergaji menjadi berundak dan memiliki ketinggian yang berbeda beda sehinga sekilas jika dilihat berbentuk candi candi kecil. Batu Giring atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan “Nggiringan” terletak di Padukuhan Jelok, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu ,Kabupaten Gunungkidul ,atau sebelah timur kota Wonosari.
Namanya memang terdengar unik, tetapi jangan salah destinasi ini termasuk wisata Jogja paling hits 2020. Dulunya tempat ini hanya area penambangan batu.
Namun, proses tersebut rupanya meninggalkan pahatan alami, hingga membuat batu-batu di sana jadi tampak bertingkat-tingkat. Lokasi wisata Watu Giring ini berada di Sambirejo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski sudah dikelola secara swadaya oleh karang taruna setempat, tetapi pengunjung yang datang cukup membayar semampunya.
Objek Wisata Alam Watu Giring ini belum begitu mempunyai kelengkapan fasilitas yang cukup. Hanya terdapat sebuah tempat duduk panjang dari bambu yang disediakan untuk istirahat dan duduk-duduk para wisatawan. Walau minim akan fasilitas, di sekitaran lokasi Watu Giring ini terdapat sebuah warung penjual oleh-oleh atau central makanan khas Gunungkidul yaitu belalang goreng yang telah terkenal hingga ke luar Pulau Jawa. Anda dapat membeli dan membawa belalang goreng khas Gunung Kidul untuk dimakan dalam perjalanan ataupun sesampainya di rumah.
Akses jalan menuju ke lokasi dan rute Watu Giring Semanu ini juga mudah di jangkau dan dilalui. Jika kamu pernah berlibur ke Cave Tubing Kali Suci, objek wisata Watu Giring ini terletak tak jauh dari situ karena masih satu desa dengan Kali Suci. Lokasi dan rute Watu Giring dari Jogja juga sama seperti menuju Kali Suci dari Jogja lewat jalan Wonosari lalu ke arah Semanu dan sebelum rumah sakit Pelita Husada belok kanan, dari situ sudah ada plang penunjuk jalan menuju lokasi dan rute Watu Giring.
2. Gumuk Pasir Parangkusumo
Gumuk Pasir Parangkusumo adalah tempat wisata di Yogyakarta yang mirip Gurun Sahara. Terletak diantara pantai parangtritis dan pantai depok tepatnya di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menjadikan lokasi ini cepat populer, terbentuknya Gumuk Pasir ini juga tidak lepas dari letusan yang pernah terjadi di gunung merapi dan gunung merbabu, abu vulkanik dari kedua gunung itu terbawa arus kali opak, kali progo dan pantai parangtritis yang akhirnya mengendap disebuah tempat yang sekarang disebut dengan nama Gumuk Pasir Parangkusumo.
Gumuk Pasir ini memang karya seni yang dibuat secara alami oleh alam. Padang pasir tersebut berada di sepanjang muara Sungai Opak hingga Pantai Parangtritis. Anda pasti terkesima, ketika pertama kali memasuki kawasan Gumuk Pasir di dekat Parangtritis ini. Anda akan melihat lautan pasir luas dengan hiasan berupa gundukan-gundukan pasir alami dengan berbagai bentuk dan ukuran, ada yang menyerupai bulan sabit, melintang searah garis pantai bahkan ada yang berbentuk bintang. Bentuk Gumuk Pasir itu dipengaruhi oleh arah angin, serta penghalang material pembentuk berupa vegetasi.
Gumuk dalam bahasa Jawa berarti gundukan atau tumpukan, Jadi Gumuk Pasir artinya gundukan pasir. Fenomena alam Gumuk Pasir ini tergolong langka, bahkan menjadi satu-satunya di Asia Tenggara. Gumuk Pasir Parangkusumo atau dikenal dengan padang pasirnya Yogyakarta terbentuk selama ribuan tahun. Selain objek wisata, Gumuk Pasir ini juga dijadikan objek penelitian. Ke-eksotisan tempat ini sering diburu untuk diabadikan ke dalam jepretan kamera. Selain itu, suasananya yang romantis menjadikan tempat ini juga sering dijadikan sebagai lokasi prewed. Jika Anda datang ke sini saat senja, maka Anda akan dapat menyaksikan pemandangan berupa sunset di Padang Pasir.
Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki suhu yang cukup ekstrim. Dimana ketika siang suhu sangat panas dan terik namun ketika malam hari suhu berubah menjadi sangat dingin. Sedangkan pasir yang terdapat di area ini terbilang unik karena memiliki karakteristik yang sama dengan gurun pasir yang terdapat di Meksiko. Gumuk Pasir Parangkusumo juga dijadikan wisata yang seru untuk bermain ski pasir (Sandboarding). Dengan ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung dapat meluncur sepanjang 200 meter. Terdapat pengaman untuk siku, lutut dan helm sehingga pengunjung tidak perlu takut untuk meluncur.
Karena letaknya yang tidak jauh dari Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, wisata Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari toilet, tempat parkir, pos penjagaan, klinik kesehatan, tempat beribadah, warung makan, toko souvenir dan oleh-oleh serta beberapa penginapan yang berada tidak jauh dari area ini. Selain itu terdapat museum dan laboratorium yang beguna untuk kegiatan ilmiah dan beberapa instrumen dan pustaka tentang geospasial serta ilmu kebumian sehingga bagi yang ingin mengetahui fenomena terbentuknya Gumuk Pasir dapat belajar lewat museum ini.
Harga tiket masuk Gumuk Pasir Parangkusumo adalah Rp. 3.000. Harga tersebut belum termasuk parkir jika anda menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan untuk mencoba sandboarding harga yang dipatok adalah Rp. 200.000/orang (minimal 6 orang) dengan durasi 2 jam permainan. Dengan harga tersebut sudah dilengkapi dengan pelindung seperti helm, pengaman siku dan lutut. Selain itu, tempat ini juga sering digunakan untuk lokasi syuting film.
Cara paling mudah menuju wisata ini adalah memulai perjalanan dari kota Yogyakarta. Cari saja arah ke selatan, lewat jalan Parangtritis. Memang lokasi Gumuk Pasir Parangkusumo searah dengan jalan menuju pantai Parang Tritis. Kalau sudah berada di Jalan Parangtritis, untuk menuju ke Gumuk Pasir Parangkusumo tinggal lurus saja hingga Anda menemukan Pantai Parangtritis. Bayar tiket masuk kawasan wisata Parangtritis dan teruskan perjalanan karena Gumuk Pasir Parangkusumo berada tidak jauh dari loket tadi dan berada tepat di pinggir jalan raya.
3. Kawasan Malioboro
Hampir nggak ada yang pernah melewatkan untuk mampir ke Malioboro saat berkunjung ke Jogja. Bahkan, banyak yang setuju jika ikon Kota Jogja ini layak dimasukkan ke daftar wisata Jogja paling hits 2020.
Ini karena Malioboro baru saja mengalami renovasi besar-besaran. Selain makin ramah wisatawan dan pejalan kaki, kini Malioboro juga menghadirkan banyak sekali instalasi seni yang di pasang di kawasan tersebut.
Menariknya lagi, penataan tempat duduk, taman, hingga para pedagang menjadi lebih rapi, sehingga siapapun yang datang ke kawasan Malioboro pada 2020 ini bisa nyaman dan betah berlama-lama di sana.
Tak cuma letaknya yang berada di pusat kota, kawasan Malioboro juga dekat dengan destinasi lainnya seperti Museum Benteng Vredeburg, Alun-alun, Gedung Agung, hingga Keraton Yogyakarta.
Tidak hanya itu, kawasan Malioboro juga berbatasan langsung dengan titik nol kilometer Yogyakarta yang kerap dipakai sebagai tempat nongkrong dan spot berfoto turis.
Bagi Anda yang berniat untuk liburan ke Yogyakarta dalam waktu dekat, kali ini Bukawarta.xyz telah merangkum beberapa moda transportasi menuju Malioboro.
1. Kendaraan roda dua atau empat
Bagi wisatawan yang membawa atau menyewa kendaraan roda dua atau roda empat, kawasan Malioboro telah menyediakan kantong-kantong parkir yang bisa digunakan.
Salah satu kantong parkir terdekat dari Malioboro adalah Tempat Parkir Abu Bakar Ali yang ada di utara Malioboro.
Selain itu, ada juga beberapa kantong parkir lainnya seperti Tempat Parkir Senopati, Tempat Parkir Beskalan, dan Tempat Parkir Malioboro II.
Kawasan Malioboro sendiri bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit perjalanan dari Tugu Yogyakarta dan 10 menit dari Stasiun Tugu.
2. Trans Jogja
Moda transportasi berupa bus ini dapat digunakan untuk mencapai kawasan Malioboro dengan mudah. Pasalnya, ada 4 jalur Trans Jogja yang melewati Malioboro.
Tidak hanya itu, Malioboro sendiri memiliki 3 halte Trans Jogja, sehingga wisatawan dapat memilih turun tergantung destinasi yang ingin didatangi.
Keempat jalur Trans Jogja yang melewati Malioboro adalah:
Jalur 1A: dari Bandara Adisucipto dan Prambanan
Jalur 2A: dari Terminal Jombor dan Monumen Jogja Kembali
Jalur 3A: dari Terminal Condongcatur dan UGM
Jalur 8: dari Terminal Jombok dan Demak Ijo
3. Becak dan Andong
Saat berwisata di kawasan Malioboro, wisatawan juga dapat menjajal transportasi tradisional seperti andong dan becak yang tersebar di sepanjang wilayah Malioboro.
Selain mengantar berkeliling Malioboro, andong dan becak juga dapat digunakan untuk mengunjungi destinasi lain seperti Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, hingga Tamansari.
4. Kereta Gantung Pantai Timang
Pantai Timang Gunungkidul merupakan salah satu pantai yang tersebar di wilayah Gunungkidul. Perjalanan untuk menuju pantai ini sangat menantang. Jalan untuk menuju ke pantai ini sangat terjal dan berbatu. Pantai Timang memiliki pemandangan yang sangat menawan dengan pasir putih yang terhampar bersih disepanjang pesisir pantai ini. Tumbuhan pandan berderet tumbuh subur disekitar pantai ini menambah keindahan panorama Pantai Timang Gunungkidul ini. Pengunjung pantai ini belum sebanyak pantai lainnya yang sudah terkenal sebelumnya sehingga bila anda perhatikan suasana di pantai ini masih terkesan alami.
Kereta Gantung Di Pantai Timang
Pantai Timang Gunungkidul ini sebenarnya dibagi menjadi dua areal yang berbeda, pada bagian pertama berada di sebelah Timur yang merupakan pantai dengan pasir yang berwarna putih bersih sama dengan kebanyakan pantai putih lainnya. Sedangkan pada bagian kedua yang berada pada sisi bagian Barat berupa perbukitan batu-batuan yanng cukup terjal yang berbatasan langsung dengan laut. Pada pantai berbatu ini pemandangan akan sangat indah karena terdapat batu yang cukup besar berdiri kokoh di pinggir pantai. Batu besar atau pulau tersebut dikenal dengan nama Batu Panjang atau Pulau Panjang dan Pulau Timang.
Pulau Timang Gunungkidul memang bukan pulau seperti pada umumnya yang berupa sebidang tanah dengan pesisir yang berpasir. Pulau ini tidak lebih berupa bongkahan batu karang yang besar dengan tebing yang sangat curam. Untuk mencapai Pulau Timang ini wisatawan harus menggunakan semacam gantole tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari kayu dan bambu yang dirangkai dengan tambang tali plastik yang sangat kuat sehingga dapat menopang berat badan dari seseorang dan selanjutnya ditarik oleh beberapa orang sehingga gantole tersebut akan bergerak ke arah Pulau Timang.
Jarak luncur dari gantole ini sekitar 50-100 me kearah barat dari Pantai Timang. Dibutuhkan mental yang kuat bila ingin mencoba menyeberang kesana, karena sepanjang jarak tersebut anda akan meluncur sendirian menaiki gantole diatas lautan yang dalam dengan ombak yang besar.
Dibalik kerasnya perjuangan menuju kesana, ternyata Pulau Timang tempat yang paling baik untuk mencari hasil laut. Masyarakat setempat sering menggunakan kereta gantung ini menuju Pulau Timang untuk mencari hasil laut yang banyak terdapat di sana terutama Lombster. Hasil laut berupa Lobster yang memiliki nilai jual yang tinggi inilah yang membuat mayarakat setempat sampai rela bersusah payah dan berjuang untuk menuju kesana dengan medan berbahaya untuk mendapatkan hasil tangkapan tersebut.
Lokasi Pantai Timang Gunungkidul
Pedukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute untuk menuju Pulau Timang Gunungkidul
Perjalanan dari Yogyakarta menuju Pantai Timang memakan waktu sekitar 3 jam. Jarak dari kota Wonosari sampai sampai Pulau Timang sekitar 35 km. Wonosari – menuju ke arah Pantai Baron – Pertigaan Mulo – menuju ke arah Pantai Siung – Pasar Dakbong – jalanan berbatu – Pantai Timang.
5. Lava Bantal
Lava Bantal adalah wisata alam yang sedang ngehits di Yogyakarta. Berbicara Yogyakarta, memang tak pernah habis tempat wisata disini. Lokasi Lava Bantal berada di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah , Sleman Yogyakarta. Tempat wisata ini dekat dengan Bandara Adisutjipto, hanya perlu waktu lima menit untuk tiba di tempat tujuan.
Lava Bantal melintasi Sungai Opak yang mengalir sejauh 65 kilometer dan bermuara di Pantai Samas, Kulonprogo. Nah kamu dapat menemukan fenomena alam menarik di kecamatan Berbah yang kita kenal dengan nama Lava Bantal.
Bebatuan yang terbentuk merupakan hasil erupsi lelehan yang telah berumur lebih dari 30 juta tahun. Bebatuan itu mirip dengan bantal yang bertumpuk tapi kalau saya pribadi sih melihat bebatuan di Lava Bantal seperti kulit ular yang bersisik. Tapi apapun interpretasi kamu, yang jelas Lava Bantal tempat wisata yang eksotis dan membuat penasaran.
Awalnya tempat ini hanyalah tempat yang dikunjungi pelajar dan mahasiswa yang belajar geologi (ilmu sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya). Dan terkadang dilintasi oleh para pengguna sepeda.
Kawasan geoheritage, Lava Bantal, Berbah, Sleman Yogyakarta untuk biaya masuk sangat terjangkau, hanya Rp. 5000 untuk parkir mobil. Ada Pendopo jika kamu mau menyelenggarakan acara, dan beberapa gazebo di pinggir sungai.
Buat Kamu yang mau foto prewedding tempat ini adalah tempat yang mengagumkan. Waktu terbaik swafoto disarankan pagi hari dimana air masih terlihat jernih, yang dapat dilihat dari atas jembatan. Dan satu lagi kawan, kamu dapat melakukan wisata alam di Lava Bantal yang dinamakan dengan Geo Tubing.
Geo Tubing
Geo tubing adalah jenis wisata dimana kita menyusuri sungai menggunakan ban karet atau sering disebut tubing. Wisata ini mulai diresmikan Bupati Sleman pada pertengahan Desember 2016. Wisata alam ini buka mulai pukul Sembilan pagi sampai dengan pukul Tiga sore. Tempat wisata ini dibuka atas inisiatif dari Badan Promosi Pariwisata Sleman.
Geo Tubing di Lava Bantal terbagi menjadi dua yaitu trek panjang dan trek pendek. Berikut ini ulasanya.
Geo Tubing Trek Panjang di Lava Bantal
Tiket untuk trek panjang di Lava Bantal adalah Rp. 55.000/orang. Biaya tersebut sudah termasuk life jacket (pelampung), helm dan ban karet serta sandal karet jika kamu lupa bawa sandal gunung. Untuk 10 orang wisatawan akan dipandu oleh dua orang jasa pemandu. Trek panjang memakan waktu 1 sampai dengan 1,5 jam karena kamu akan menempuh jarak sejauh 2 Km. Di rute ini kamu akan menikmati saat memasuki terowongan yang kanan kirinya adalah pohon bambu yang sering disebut “lorong syahdu”. Awal perjalanan dari Dusun Dadapan, Desa Tanjungtirto, Kecamatan Berbah, Sleman dan berakhir di spot Lava Bantal.
Geo Tubing Trek Pendek di Lava Bantal
Tiket untuk trek pendek di Lava Bantal adalah Rp. 30.000 dan kamu hanya menempuh jarak sepanjang 200 meter yang ditempuh dalam 5 menit. Arus di trek pendek lebih deras dibanding trek panjang, dan dijamin memicu adrenalin kamu. Wisata ini cocok untuk kelurga dan komunitas, untuk keluarga batasan usia anak minimal 10 tahun.
Tips Traveling ke Geo Tubing Lava Bantal
Ada kiat kiat supaya kegiatanmu ber- Geo Tubing di Lava Bantal menyenangkan dan lancar yaitu :
Pertama, jangan lupa sarapan yang cukup sebelum ke Geo Tubing, karena wisata ini lumayan menyita tenaga kamu dan supaya kamu tidak masuk angin karena bergoyang-goyang di atas ban karet, walaupun aksi ini tidak se-ekstrim arung jeram.
Kedua, pastikan kepada pengelola bahwa cuaca dan kondisi alam Geo Tubing Lava Bantal dalam situasi yang aman. Karena jika musim penghujan cukup deras, Sungai Opal dan Lava Bantal dapat mengalami banjir kiriman seperti bulan Februari 2020 yang lalu.
Ketiga, kenakanlah pakaian yang nyaman seperti berbahan parasut supaya lebih mudah kering, dan jangan memakai pakaian yang berat seperti celana jeans serta pakai sunblock untuk melindungi kulit kamu dari terik matahari.
6. Ayunan Langit Watu Jaran
Tempat rekreasi ayunan langit Kulon Progo tersebut bukan lah ayunan sembarangan seperti di taman kanak-kanak. Bila sobat duduk disana, membuat berasa berada di pinggir tebing curam. Selain itu bila melihat kebawah, maka kakimu seperti melayang-layang di udara, bahkan menurut pengelola wisata kalau ketinggian ayunan tersebut berada puluhan meter tepat nya 800 mdpl. Hanya melihat ketinggian dari ayunan saja, bakal membuat merinding sampai bergetar.
Ketika menaiki ayunan tentu saja adrenaline akan ditantang mencoba nya. Buat sobat tak mempunyai keberanian atau pun memiliki riwayat sakit jantung, maka tak disarankan mencoba wahana ayunan langit. Tetapi tenang saja, disana pengamanan nya sudah sangat safety, lantaran pengunjung sudah diperlengkapi pengaman berupa tali dan harness. Bahan membuat ayunan langit itu pun menggunakan bahan baja yang tak bakal patah ketika digunakan, bahkan buat sobat memiliki berat badan sampai 500 kilogram pun, masih aman. Ditambah lagi ada pula sejumlah anggota tim SAR Yogyakarta siap siaga dan selalu menjaga keselamatan.
Ketika menaiki wisata ayunan langit Watu jaran Yogyakarta merasakan sesuatu luar biasa, dari sisi adrenalin tertentang, di satu sisi lain nya merasa takjub keindahan alam ciptaan Tuhan. Di berbagai sosial media pun telah banyak bukti keindahan obyek wisata Kulon Progo ini berupa foto-foto sobat-sobat kita yang berani menaiki wahana ayunan langit Watu jaran Kulon Progo lalu memamerkan berbagai pose kece diatas langit. Background panorama menjadi perpaduan sempurna dengan keberanian sobat, membuat momen tersebut tak terlupakan yang siap diabadikan melalui jepertan kamera profesional.
Sebenarnya keberadaan dari ayunan langit Girimulyo Kulon Progo bukan satu-satunya spot foto dimiliki oleh desa Purwosari, melainkan merupakan spot baru yang digunakan menambah spot untuk menarik wisatawan. Tepat di lokasi wisata pun juga terdapat panorama air terjun, hanya saja lokasi nya berada di bagian bawah. Selain itu pun ada pesona gua Kidang Kencana serta deck view Watu Jaran Girimulyo. Panorama utama di lokasi ini berupa lanskap hamparan hijau nya area perbukitan dan sawah ladang milik warga setempat.
Agar lebih memberikan rasa nyaman ketika liburan, jadi pihak pengelola wisata telah menyediakan berbagai fasilitas umum seperti kamar mandi umum, tempat ibadah berupa mushola, tempat duduk di saung-saung telah disediakan hingga memberikan layanan ojek gratis kepada wisatawan hendak naik ayunan langit watu jaran di Kulon Progo. Sedangkan jam operasional wisata buka mulai pukul 07.00 WIB dan tutup kembali pada pukul 17.00 WIB.
Lokasi Ayunan Langit Watujaran
Bila sobat sudah dibuat penasaran dan siap menguji adrenaline di tempat wisata di Kulon Progo ini, maka langsung saja datang ke Dusun Sabrangkidul RT 10/RW 05, Desa Purwosari, Kecamatan Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan kode pos 55674. Sobat pernah liburan ke wisata taman bunga Matahari Pantai Glagah Kulon Progo itu loh taman bunga yang dipenuhi oleh tanaman bunga matahari hingga sekarang menjadi tempat favorit spot foto bagi remaja Kulon Progo sekitar nya. Nah, lokasi taman bunga matahari ke objek wisata memerlukan waktu sekurang nya 1 jam 11 menit atau jarak tempuh kurang lebih 33 kilometer. Kami menyertakan informasi peta wisata yang mungkin dapat membantu sobat dalam menemukan objek wisata.
Akses jalan nya mudah dilalui oleh semua jenis kendaraan, baik roda dua atau pun roda empat. Rute ke ayunan langit watu jaran dimulai dari kota Jogja, sobat arahkan kemudi ke jalur menuju gua Kiskendo, sebab lokasinya tak jauh dari Gua Kidang Kencono. Jika sudah sampai di lokasi gua Kiskendo, sobat lurus saja ke arah barat hingga menemukan simpang tiga. Dari pertigaan tersebut ambil ke arah kanan menuju ke gua Kidang Kencana. Sesampai di gua Kidang Kencono, sobat dapat melihat papan petunjuk arah menuju ke lokasi wisata. Tinggal ikuti saja ya petunjuk arah tersebut, sampai sobat sampai deh di lokasi wisata.
Harga Tiket Masuk Ayunan Langit Watu Jaran Kulon Progo
Supaya dapat merasakan kesenangan berayun-ayun bebas di udara, setiap pengunjung diwajibkan mengeluarkan ongkos relatif mahal. Mulai dari tiket masuk wisata, pengunjung membayar retribusi sebesar Rp. 10.000 per orang, belum termasuk ongkos parkir dimana kendaraan sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000, sedangkan kendaraan mobil dikenakan ongkos sebesar Rp. 5.000. Nah, kalau sobat ingin mencoba wahana ayunan langit Jogja tersebut, maka dikenakan sebesar Rp. 20.000 sudah termasuk wahana caving di gua Kencana. Agar membatasi tinggi nya peminat wahana, maka tiap pengunjung hanya diberikan batas waktu menaiki ayunan langit sekitar 5 hingga 10 menit.
7. Hutan Pinus Pengger
Kawasan Hutan Pinus Dlingo Bantul saat ini menjadi tujuan favorit wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, salah satunya adalah Hutan Pinus Pengger, dulunya hanya dikenal sebagai hutan pinus biasa yang gelap, sunyi dan menyeramkan, kini berubah menjadi salah satu destinasi wisata Hutan Pinus terbaik di kawasan Dlingo Bantul Yogyakarta. Tidak hanya siang hari saja wisatawan mengunjungi hutan pinus ini melainkan malam hari pun masih banyak wisatawan yang mengunjungi Hutan Pinus Pengger ini. Alasan utama wisatawan tetap datang saat malam hari adalah karena letaknya yang berada di perbukitan, dari sini anda dapat melihat indahnya pemandangan lampu kota Yogyakarta.
Hutan Pinus Pengger ini adalah efek positif atas keberhasilan pendahulunya yaitu Hutan Pinus Asri yang juga berada dalam satu kawasan di daerah Dlingo Bantul Yogyakarta, kreativitas masyarakat sekitar mengembangkan Hutan Pinus Pengger menjadi destinasi wisata pun berbuah manis, pengelola pun menyadari harus terdapat pembeda antara hutan pinus satu dengan lainnya agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pembeda tersebut adalah dipasangnya berbagai instalasi seni beragam bentuk yang dibuat menggunakan ranting pohon yang sudah kering, yang paling iconic adalah instalasi seni berupa tangan raksasa berlatarkan pemandangan indah panorama Kota Yogyakarta yang sekaligus menjadi spot untuk berfoto bagi wisatawan yang berkunjung di Hutan Pinus Pengger.
Tidak hanya instalasi seni berupa tangan raksasa saja yang menghiasi Hutan Pinus Pengger melainkan terdapat beberapa instalasi seni serupa namun dengan bentuk yang berbeda seperti sapu raksasa, sangkar burung dan ada yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai gapura. Dalam setiap instalasi seni tersebut memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk masing-masing yang diberikan oleh sang seniman yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan di Hutan Pinus Pengger.
Selain instalasi seni di Hutan Pinus Pengger ini terdapat gardu pandang untuk menikmati indahnya pemandangan perbukitan hingga panorama Kota Yogyakarta, anda juga bisa menyewa sebuah hammock atau tempat tidur gantung yang diikatkan pada pohon pinus, jika ingin yang lebih menantang anda bisa menyewa hammock bersama teman-teman dan membuatnya bertingkat atau membuat hammock tower sesuai jumlah teman anda, semakin banyak tentunya akan semakin tinggi hammock tower anda. Hal tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri di Hutan Pinus Pengger ini.
Lokasi Hutan Pinus Pengger
Lokasi Hutan Pinus Pengger ini berada lumayan jauh dari pusat Kota Jogja, tepatnya berada di sebelah tenggara Kota Jogja. Karena letaknya yang berada diperbukitan jalan yang harus ditempuh pun cukup menantang yaitu berliku dan menanjak, untuk kondisi jalan sudah cukup bagus meskipun terdapat jalan yang tidak rata atau berlubang di beberapa ruas jalan menuju lokasi Hutan Pinus Pengger.
Alamat Hutan Pinus Pengger berada di Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Hutan Pinus Pengger
Rute menuju Hutan Pinus Pengger jika dari arah Kota Yogyakarta anda harus menempuh perjalanan menuju Jalan Jogja-Wonosari hingga naik menanjak menuju arah Patuk, Gunungkidul. Sesampainya di perempatan Koramil Patuk belok ke kanan menuju jalan Patuk-Dlingo, setelah masuk di jalan Patuk- Dlingo dijamin anda tidak akan bosan karena terdapat pemandangan yang indah disepanjang rute menuju Hutan Pinus Pengger.
Jarak dari Kota Jogja ke Hutan Pinus Pengger kurang lebih adalah 22 KM dan waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari Kota Jogja menuju Hutan Pinus Pengger sekitar 44 menit.
Harga Tiket dan Parkir Hutan Pinus Pengger
Harga tiket masuk Hutan Pinus Pengger sangat terjangkau.Untuk dapat masuk ke area Hutan Pinus Pengger saat ini anda dikenakan biaya sebesar Rp2.500 perorang. Sedangkan untuk harga parkir Hutan Pinus Pengger untuk sepeda motor yaitu Rp2.000 dan Mobil Rp5.000.
Fasilitas Hutan Pinus Pengger
Fasilitas Hutan Pinus Pengger saat ini sudah cukup lengkap bagi bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Hutan Pinus Pengger, diantaranya adalah:
Wahana Hutan Pinus Pengger
-Beberapa instalasi seni yang juga merupakan spot foto
-Sewa Hammock
-Gardu Pandang
Fasilitas Pendukung Hutan Pinus Pengger
-Mushola
-Food court atau pusat kuliner
-Tempat parkir
-Toilet
8. Bukit Bintang
Kadangkala kita ingin menikmati suasana Kota Jogja dari atas ketinggian, untuk melihat bagaimana gemerlapnya lampu di wilayah Yogyakarta. Nah beruntungnya anda yang menginginkan hal tersebut, karena di timur kota Jogja terdapat tempat wisata yang sangat favorit dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah, nama kawasan wisata tersebut adalah Bukit Bintang.
Bukit Bintang Jogja ini menawarkan panorama alam yang sungguh luar biasa, karena sesuai dengan namanya ketika anda sedang berada di kawasan ini seolah-olah anda berada di angkasa dimana bisa melihat gemerlapnya bintang bintang yang sebenarnya adalah lampu-lampu kota yang bila dilihat dari atas akan terlihat seperti bintang-bintang yang bertebaran di angkasa.
Lokasi wisata ini sungguh tiada duanya di Kota Jogja, karena Bukit Bintang Jogja mempunyai lokasi yang sangat strategis dimana berada di tepi pegunungan seribu yang menghadap langsung kota Jogja yang ada di sebelah baratnya, selain itu juga kawasan ini apabila diakses dari kota relatif tidak jauh dan tidak membuat anda capek di perjalanan.
Terlebih lagi ketika sampai di Bukit Binta Jogja anda akan disuguhi beragam jajanan kuliner yang siap memuaskan perut anda yang keroncongan.
Bukit yang memiliki nama asli sebagai Bukit Hargo Dumilah ini telah bertranformasi menjadi tempat wisata favorit di kalangan masyarakat selama beberapa tahun belakangan, setelah sebelumnya kurang mendapat perhatian dari masyarakat yang ingin lebih memilih menuju tempat-tempat wisata seperti pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul, karena lokasi Bukit Bintang Jogja ini berada di jalur utama wisata di kawasan Yogyakarta.
Lambat laun banyak masyarakat yang menepi untuk melihat pemandangan Yogyakarta yang luar biasa dikala sore menjelang malam hari, membuat Bukit Bintang Jogja ini sekarang telah berkembang menjadi kawasan wisata yang cukup besar dengan banyaknya warung-warung makan yang menyediakan spot untuk berkumpul dan bersantap ria sambil menikmati pemandangan kota Yogyakarta dari atas ketinggian.
Apabila anda sedang di Bukit Bintang Yogyakarta, maka anda akan bisa menemukan warung dari kelas kecil yang hanya menjual beragam minuman seperti kopi sachet, jahe, teh, dan menjual makanan ringan seperti mie instant sampai dengan restauran dengan beragam menu makanan yang mewah, sehingga membuat wisatawan disediakan banyak pilihan.
Namun apabila anda hanya ingin melihat pemandangan kota Yogyakarta saja tanpa ke makan/minum di warung makan juga bisa, karena di tempat ini tersedia dudukan beton seperti jembatan yang memanjang, sebagai tempat yang asyik untuk dudukan sembari melihat suasana kota Jogja yang mengagumkan.
Kawasan wisata Bukit Bintang Jogja ini paling ramai dikunjungi saat sore dan malam hari, karena di waktu tersebut keindahan maksimal dari pemandangan kota Jogja dapat terpenuhi. Di saat sore hari menjelang malam hari jika cuaca cerah, maka anda akan bisa melihat sunset di barat kota Jogja tanpa terhalang apapun.
Kemudian setelah malam hari pemandangan akan berubah menjadi gemerlap-gemerlap lampu yang seperti bintang.
Hampir setiap hari kawasan wisata ini tidak pernah absen dikunjungi oleh wisatawan yang silih berganti ingin memandang kota Jogja dari atas ketinggian.
Diantara para wisatawatan tersebut, banyak yag ke Bukit Bintang setelah mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Gunung Kidul lainnya, karena tempat ini selain menyuguhkan pemandangan yang indah juga menjadi tempat yang sangat tepat untuk berhenti setelah melakukan perjalanan yang jauh.
Selain itu juga banyak wisatawan yang memang khusus ingin mengunjungi Bukit Bintang ini dari kota Jogja.
Karena lokasinya yang begitu memukau, membuat Pemerintah Daerah Gunung Kidul menggarap kawasan ini saat ini menjadi lebih baik lagi dengan dibangunnya kawasan rest area yang megah dengan taman yang di desain rapi tepat di kawasan Bukit Bintang Jogja ini.
Lokasi Bukit Bintang Jogja
Lokasi Bukit Bintang Jogja berada dipinggir jalan wonosari yang merupakan jalan utama apabila anda ingin menuju tempat-tempat wisata di Gunung Kidul. Lokasi wisata ini sangat mudah ditemui karena tepat berada di perbatasan antara dua kabupaten yaitu Gunungkidul dan Bantul. Lebih spesifiknya yaitu diantara Kecamatan Dlingo (Bantul) dengan Kecamatan Patuk (Gunung Kidul).
Dari jauh lokasi Bukit Bintang Jogja ini sudah kelihatan, karena terdapat Gapura pintu Gerbang Kabupaten Gunung Kidul yang megah.
Lokasi Bukit Bintang Jogja ini tepatnya berada di Jalan Wonosari km 15-17 Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Bukit Bintang Jogja
Rute menuju Bukit Bintang Jogja sangat mudah dijangkau baik itu menggunakan mobil ataupun motor. Hal ini terbukti dengan banyaknya wisatawan yang berbondong-bondong ke Bukit Bintang ini dengan menggunakan motor roda dua yang berasal dari arah kota Jogja.
Rute menuju Bukit Bintang Yogyakarta yang paling cepat dari arah Kota Jogja adalah dengan mengarahkan kendaraan anda menuju jalan wonosari, yang ada di sebelah timur Kota Jogja, kemudian anda tinggal lurus terus ke timur sampai naik ke atas Bukit Pegunungan Seribu.
Setelah agak naik, maka anda akan sampai di kawasan Bukit Bintang Jogja ini yang berjarak sekitar 16 km dari pusat kot Jogja dan dapat ditempuh sekitar 30 menit.
Selain itu juga jika anda sedang berada di tempat-tempat wisata Gunung Kidul jika anda ingin mampir ke tempat ini, maka anda tinggal menuju jalan arah pulang ke Kota Yogyakarta.
Harga Tiket dan Parkir Bukit Bintang Jogja
Harga tiket Bukit Bintang Jogja adalah gratis dan sama sekali tidak dikenakan tarif. Jadi jika anda ingin melihat pemandangan kota Yogyakarta dapat dinikmati dengan gratis dan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Kecuali jika anda ingin bersantap ria atau sekedar ngopi di warung-warung yang tersedia di Bukit Bintang, maka anda diharuskan membayar jajan anda termasuk juga parkir kendaraan anda.
Biasanya harga parkir Bukit Bintang Jogja untuk mobil dikenakan tarif Rp 5.000,- sedangkan untuk motor Rp 2.000,-.
Fasilitas Bukit Bintang Jogja
Bukit Bintang Jogja adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang telah bertranformasi menjadi sangat baik setelah sebelumnya kurang diperhatikan oleh masyarakat maupun Pemerintah Daerah. Nah sekarang kawasan wisata ini sudah mapan dengan beragam fasilitas yang tersedia.
Berikut adalah fasilitas Bukit bintang Jogja yang dapat anda temukan ketika anda sedang berada di tempat ini:
-Warung Makan yang menjual makanan / minuman ringan seperti Mie Instan, Jagung Bakar, Roti Bakar, Jahe, Kopi, Susu, maupun minuman lainnya.
-Restoran yang menyajikan beragam makanan khas Indonesia seperti Nasi Goreng maupun Ikan Bakar.
-Dudukan memanjang untuk menikmati pemandangan tanpa perlu ke warung makan.
-Mushola
-Toilet
-Parkir Mobil dan Motor yang memadai.
9. Hutan Mangrove Pasir Kadilangu
Kulonprogo juga sering dikatakan surganya pantai di Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Pasalnya daerah ini memiliki deretan pantai yang indah. Mulai dari pantai yang sudah terkenal seperti Pantai Glagah, Pantai Congot, maupun Pantai Bugel, dan baru baru ini mulai banyak pantai yang dibuka untuk wisata. Salah satunya adalah Pantai Pasir Kadilangu yang belum terkenal tetapi mempunyai potensi keindahan yang sangat luar biasa.
Di lokasi Pantai Pasir Kadilangu ini para pengunjung tidak akan mendapatkan hamparan pasir putih seperti kebanyakan pantai di daerah Gunung kidul. Tetapi disini para pengunjung akan dimanjakan dengan hijaunya hamparan hutan Mangrove. Pepohonan Mangrove ini merupakan tanaman yang memilikki banyak fungsi penting bagi ekosistem di sekitarnya. Tidak hanya menarik untuk dikunjungi dan menjadi sarana penelitian, tanaman ini juga dapat dijadikan sebagai penahan abrasi dan juga penyaring laut.
Sehingga garis pantai yang terdapat pepohonan Mangrove akan tetap stabil dan kelangkaan air tawar di sekitar pantai itu dapat di minimalisir. Selain menjadi tempat berkembang biak bagi banyak satwa, Pohon Mangrove ini juga mempunyai peran untuk menyaring limbah yang akan menuju ke lautan serta menyerap banyak karbon dioksida. Dan juga kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kertas maupun berbagai macam mebel.
Vegetasi yang ditanam oleh masyarakat setempat ini menjadikan pantai ini tengah diminati oleh banyak wisatawan. Meskipun pantai ini masih dikelola secara pribadi oleh beberapa masyarakat setempat, bukan berarti hal tersebut menghambat perkembangan tempat wisata ini. Nyatanya meski belum di topang oleh pemerintah, pantai ini tetap mempunyai kontribusi yang tinggi bagi desa tersebut. Di Pantai Pasir Kadilangu ini para pengunjung dapat berkeliling di sekitar hutan mangrove dengan melewati jalan yang terbuat dari kayu, atau bisa juga menyewa perahu yang telah disediakan oleh masyarakat setempat.
Untuk para pengunjung yang pecinta alam disini dapat bertanya langsung kepada warga sekitar tentang manfaat hutan mangrove di pantai, jadi tidak hanya bersenang senang saja para pengunjung mendapatkan edukasi juga nantinya. Waktu terbaik untuk berkunjung di Pantai Pasir Kadilangu adalah pada saat pagi hari atau sore hari. Pada saat pagi hari, udara yang sejuk disekitar pantai dapat membuat para pengunjung menjadi relaks nantinya. Kemudian pada sore hari para pengunjung dapat melihat momen matahari terbenam di pantai ini.
Tidak hanya dihiasi dengan pepohonan Mangrove, Pantai Pasir Kadilangu ini juga terdapat beberapa spot foto yang telah disediakan untuk berfoto. Spot spot unik ini dibangun menggunakan material bambu dengan bentuk yang beragam. Beberapa diantaranya seperti jembatan yang mirip dengan Queensboro Bridge di New York yang bernama Jembatan api-api atau tol japin atas, jembatan tempo dulu, kerang-kerangan raksasa, rumah pohon, dan sebagainya.
Lokasi Pantai Pasir Kadilangu
Lokasi Pantai Pasir Kadilangu ini sudah termasuk bagus dan mudah untuk ditempuh oleh para pengunjung menuju Pantai Pasir Kadilangu. Para pengunjung harus berjalan kaki lagi sebelum sampai di Pantai Pasir Kadilang. Namun lokasi Pantai Pasir Kadilang ini cukup jauh dari Pusat Kota Yogyakarta.
Alamat Pantai Pasir Kadilangu tepatnya berada di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rute Menuju Pantai Pasir Kadilangu
Rute menuju Pantai Pasir Kadilangu ini sangat mudah untuk dijangkau. Jika anda dari pusat Kota Yogyakarta ke arah barat ke Jalan KH. Ahmad Dahlan menuju Jalan Wates, kemudian sampai di perempatan ke arah selatan ke Jembatan Gamping, lalu lurus terus tetap berada di Jalan Yogyakarta – Wates, kemudian lurus terus ke Jalan Nasional III, sampai di pertigaan ke arah selatan ke jalan Daendels Pantai Selatan, kemudian lurus terus ke Jalan Ketawang – Temon, di pertigaan ke arah selatan menuju Jalan Wanatirta, ikuti terus jalan yang ada hingga anda akan sampai di Pantai Pasir Kadilangu.
Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke Pantai Pasir Kadilangu cukup jauh yaitu sekitar 45,6 Kilometer dan waktu tempuh normal kendaraan bermotor dari pusat Kota Jogja menuju Pantai Ngrenehan sekitar 1 jam 11 menit.
Harga Tiket dan Parkir Pantai Pasir Kadilangu
Harga tiket retribusi masuk ke Pantai Pasir Kadilangu relatif terjangkau, pengunjung hanya dikenakan biaya RP 5.000/orang. Harga tersebut sudah termasuk harga standar untuk memasuki kawasan pantai di Gunung Kidul.
Sedangkan untuk biaya parkir di Pantai Pasir Kadilangu pengunjung dikenakan biaya yaitu Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Fasilitas Pantai Pasir Kadilangu
Fasilitas di Pantai Pasir Kadilangu sudah lumayan lengkap bagi para pengunjung yang berminat datang ke Pantai Pasir Kadilangu ini. Fasilitas ini di bangun oleh pemerintah dan juga masyarakat setempat, diantaranya adalah:
-Tempat parkir
-Toilet umum
-Musholla
-Warung makan dan minum Spot Foto
Posting Komentar