Waktu Terbaik Berjemur Sinar Matahari Pagi untuk Melawan Coronavirus, Bisa Perkuat Daya Tahan Tubuh
Waktu Terbaik Berjemur Sinar Matahari Pagi untuk Melawan Coronavirus, Bisa Perkuat Daya Tahan Tubuh |
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat ini, dunia sedang diserang wabah Virus Corona Covid-19. Negara-negara dunia berjibaku melakukan penanganan terhadap dampak bahaya virus ini, termasuk di Indonesia.
Di sisi lain, sejumlah manusia berupaya melakukan pola hidup bersih dan sehat, serta meminimalisir potensi dan risiko penularan Coronavirus.
Salah satu upaya untuk mengindari terinfeksi virus corona adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh atau imun.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga imun tubuh tetap baik sehingga hal itu dapat melawan paparan virus.
Di antara yang dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari.
Penjelasannya, paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet B sangat pas untuk penyerapan vitamin D3.
Vitamin D3 ini yang salah satunya dapat menjaga dan meningkatkan imun atau daya tahan tubuh.
Namun, untuk berjemur agar mendapatkan ultraviolet B yang pas ada waktu-waktu khusus.
Berikut waktu-waktu yang baik untuk berjemur di bawah matahari:
Source by Kompas.com |
Jaga Imunitas
Menjaga imunitas tubuh disebut sebagai salah satu kunci untuk menangkal tertular virus corona jenis baru.
Imunitas tubuh ini pula yang kini menjadi kunci sembuhnya para pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Bagaimana cara menjaga imunitas tubuh?
Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum mengingatkan, agar tak bermain-main dengan virus.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh tidak hanya soal asupan makanan.
Imunitas tubuh juga harus ditunjang dengan sikap kita dalam mengantisipasi virus.
“Physical distancing. Jangan main-main dengan virus. Mau sehat kayak apa kalau dikeroyok virus yang daya tularnya tinggi, tengkurep juga kita!” ujar Dokter Tan kepada Kompas.com saat dihubungi Sabtu (28/03/2020).
Asupan makanan, yang terpenting adalah pola makan seimbang.
Sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Kesehatan, makanan bergizi seimbang adalah lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok.
“Kalau kebanyakan salah salah satu jenis makanan, sudah tidak seimbang lagi,” kata Dokter Tan.
Dalam pengolahan makanan, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini":
Mencuci dahulu sayur dan buah dengan bersih
Lauk dimasak matang
Hindari gula, garam dan lemak berlebihan
Tan juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dengan sabun.
“Tangan bersih tapi meja enggak dilap. Ingat, kita sekarang berhadapan dengan virus yang enggak terlihat. Pegang-pegang fasilitas publik, habis cuci tangan ya percuma. Pakai sarung tangan lebih konyol lagi. Mindahin virusnya ke mana-mana,” kata dia.
Upaya lain untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh adalah cukup istirahat.
“Tujuh jam tidur. Tubuh bukan versi kuota unlimited,” lanjut Dokter Tan.
Selain itu, mendapatkan matahari pagi yang cukup juga bisa membantu meningkatkan imunitas.
“Bukan mataharinya mematikan virus. Jangan salah ya. Tapi membuat tubuh mampu bikin vitamin D3. Ini yang disebut meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Tan.
Ia menjelaskan, matahari memiliki 3 gelombang cahaya yakni UVA, UVB dan UVC.
UVA ada sejak subuh, dan merupakan gelombang terpanjang matahari. UVA ini tidak dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menimbulkan risiko kanker dan keriput.
UVC tidak masuk ke bumi karena diserap atmosfer karena ukuran gelombangnya pendek.
Sementara, gelombang ke tiga adalah UVB yang akan sampai ke bumi saat matahari mulai dekat sekitar pukul 10.00. UVB inilah yang bermanfaat untuk tubuh.
Untuk mendapatkan sinar matahari ini bisa dilakukan cukup selama 15 menit
“Dapatkan cahaya matahari cukup, kena kulit langsung, jam 10 pagi, 15 menit. Agar UVB yang mengandung pro vitamin D bisa dibuat tubuh menjadi vitamin D3 yang berperan dalam sistem imunitas,” ucap Tan.
Waktu 15 menit tersebut adalah perhitungan rata-rata untuk kulit masyarakat Asia.warga Asia. “Jika kulitnya gelap, mungkin sekitar 20-25 menit. Karena melanositnya (pemberi warna kulit) banyak. Jadi butuh banyak menyerap agar provit D3nya mencukupi,” kata Dokter Tan.
Source by : pontianak.tribunnews.com
Posting Komentar