UPDATE | Pernyataan Lengkap Pemerintah Terkait Update Corona 29 Maret 2020

Angka kasus positif penularan virus corona (COVID-19) di Indonesia masih terus meningkat. Total per 29 Maret 2020 ada 1.285 kasus positif COVID-19.



"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 sehingga jumlah sekarang 1.285 kasus positif," ujar Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona dalam siaran langsung di kanal YouTube BNPB, Minggu (29/3/2020).



Dari data itu, Yuri--panggilan karibnya--menyampaikan adanya data pasien meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh. Angka pasien yang sembuh masih kalah dibanding pasien yang meninggal dunia.


"Kemudian kasus yang sudah sembuh, pasien yang sudah sembuh bertambah 5 orang, sehingga total menjadi 64 orang. Kemudian pasien meninggal bertambah 12, menjadi 114 orang," imbuh Yuri.
Yuri kembali mengulang pesan pemerintah untuk tetap menjaga jarak secara fisik. Sebab, menurutnya, penambahan kasus positif dari hari ke hari menunjukkan masih adanya sumber penularan di tengah-tengah masyarakat.

"Pahami betul bahwa penularan penyakit ini adalah dari orang yang sakit kepada orang yang sehat melalui kontak dekat. Karena kita paham, penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang kecil-kecil atau kita mengenalnya dengan sebutan droplet dari orang yang sakit pada saat dia batuk, pada saat dia berbicara, pada saat dia bersin ke sekitarnya. Dan apabila ada orang sehat berada di sekitarnya pada jarak kurang dari 1 meter, besar kemungkinan droplet ini terhirup masuk ke dalam saluran nafas orang yang sehat. Akibatnya, akan tertular," kata Yuri.


Berikut ini pernyataan lengkapnya:

Saudara sekalian selamat sore, pada kesempatan ini saya akan sampaikan informasi terkait perkembangan COVID-19 yang sudah beberapa hari ini kita hadapi bersama. Yang pertama, kita ucapkan terimakasih penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan-rekan tenaga medis, aparat pemerintah dan relawan yang tetap konsisten untuk berjuang digaris depan di dalam kaitan pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19 yang kita hadapi bersama.

Terimakasih kepada rekan wartawan yang tetap konsisten juga untuk memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan masyarakat, informasi yang diberikan pemerintah telah sampai ke masyarakat dengan benar. Dan sekali lagi, kami sampaikan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah saling bahu-membahu menghadapi masa sulit ini dalam rangka untuk mencegah, mengendalikan penyakit COVID-19.

Kita lihat bersama-sama bahwa masyarakat sudah banyak melaksanakan membatasi jarak. Banyak masyarakat yang sudah tidak keluar lagi dari rumah dan banyak masyarakat yang lebih mampu membantu masyarakat lain yang tidak mampu. Agar mereka bisa beristirahat, bisa berada di rumah agar tidak terinfeksi penyakit ini. Karena kita sadari bersama, manakala ada satu anggota keluarga saja yang terinfeksi, maka ini akan jadi sumber infeksi bagi anggota keluarga lainnya.

Permasalahan lainnya, harus kita putuskan karena rantai pemutusan penyakit ini adalah dengan menjaga jarak. Disamping juga rajin mencuci tangan dengan sabun. Saudara sekalian, yang kedua saya sampaikan tentang beberapa kebijakan yang dibuat pemerintah. Saya ingatkan kembali bahwa inilah dasar-dasar pengendalian penyakit ini. Agar kita bisa memutus rantai penularan ya di tengah masyarakat.

Yang pertama, pahami betul bahwa penularan penyakit ini adalah dari orang yang sakit kepada orang yang sehat melalui kontak dekat. Karena kita paham, penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang kecil-kecil atau kita mengenalnya dengan sebutan droplet dari orang yang sakit pada saat dia batuk, pada saat dia berbicara, pada saat dia bersin ke sekitarnya. Dan apabila ada orang sehat berada di sekitarnya pada jarak kurang dari 1 meter, besar kemungkinan droplet ini terhirup masuk ke dalam saluran nafas orang yang sehat. Akibatnya, akan tertular.

Yang kedua, bisa saja droplet ini jatuh ke benda sekitar yang sering disentuh secara bersama, dan tidak sadar orang lain menyentuhnya juga tanpa mencuci tangan, langsung makan, minum, menyentuh mulut, hidung, mata. Maka ini juga sangat memungkinkan terjadinya pemindahan virus menuju ke bagian tubuh yang semula sehat. Sekali lagi, menjaga jarak lebih dari 1,5 meter menjadi kunci mengurangi paparan ini. Disamping kita meminta siapapun yang menunjukkan gejala influenza, seperti influenza, demam, batuk kering disertai pilek, disertai sesak napas gunakan masker. Agar pada saat yang bersangkutan batuk , dropletnya tidak menyebar kemana-mana. Ini menjadi penting untuk kita pahami bersama.

Berikutnya cuci tangan. Ini menjadi penting bagi kita semua. Cuci tangan gunakan sabun dan air yang mengalir. Kita paham bahwa virus ini akan rusak manakala terkena detergen. Oleh karena itu, saya minta betul-betul ini jadi perhatian kita bersama. Upaya-upaya ini merupakan basis dari penanggulangan COVID-19 ini harus kita jalankan bersama-sama. Sekali lagi, kita lindungi yang sakit. Jangan didiskriminasikan, jangan di stigmatisasi. Tapi, lindungi dia agar bisa melaksanakan isolasi diri yang baik di rumahnya. Bukan untuk dikucilkan, tapi dibantu agar dia betul-betul bisa laksanakan isolasi diri sebaik-baiknya.

Kemudian untuk yang sehat juga harus dilindungi jangan sampai sakit. Mari sama-sama kita patuhi, inilah kunci keberhasilan kita mengendalikan penyakit ini. Kita tidak punya cara yang lain, perawatan di rumah sakit akan selektif kita lakukan untuk yang memang betul-betul terindikasi penyakit ini dan tidak memungkinkan melaksanakan isolasi diri. Termasuk pada kelompok yang sangat rentan. Orang tua, orang dengan penyakit-penyakit sebelumnya dengan diabet, hipertensi, kelainan jantung, kelainan paru-paru dan sebagainya. Inilah yang butuh layanan perawatan maksimal dan kita siapkan di rumah sakit.

Oleh karena itu, memang kekuatan terbesar kita adalah bagaimana secara bersamaan masyarakat bisa memutuskan rantai penularan ini dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi, jaga jarak paling sedikit 1,5 meter atau lebih dari 1,5 meter dengan orang lain. Ini dimaknai, jangan melaksanakan kegiatan berkumpul dalam jumlah lebih banyak kemudian terlalu berdekatan, hindari kerumunan orang. Kita harus menyelamatkan diri kita dan juga menyelamatkan keluarga kita yang menunggu di rumah.

Biasakan mencuci tangan gunakan sabun dan air mengalir, minimal 20 detik sesering mungkin.
Hindari menyentuh wajah karena mulut, mata, hidung ini rawan mendapatkan infeksi dari paparan tangan kita yang belum dicuci dengan baik. Patuhi juga disiplin pada saat batuk, pilek gunakan masker atau paling tidak tutup dengan sapu tangan. Selalu membiasakan memastikan kebersihan rumah adalah kunci kegiatan ini. Tetap berada di rumah, kita bisa bekerja di rumah, tetap bisa belajar di rumah. Ini yang harus dilakukan bersama-sama dan saling mengingatkan antara satu dengan yang lain.

Untuk itu, ikuti betul informasi terkait COVID-19 bisa dilihat di beberapa saluran informasi baik di website covid19.co.id, bisa di call center 119,117 dan banyak sekali di tempat lain terkait informasi yang benar. Ini yang penting kita pahami dan jalani bersama. Mari saling mengingatkan, saling menjaga agar seluruhnya bisa kita kendalikan secara baik.

Kemudian berikutnya saya akan melaporkan tentang perkembangan jumlah kasus dari pemeriksaan laboratorium di seluruh Indonesia. Kita sudah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 6.500 spesimen, 6.500 orang maksud saya di dalam kaitan dengan pemeriksaan ini.

Di mana sekarang kita pahami bahwa ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130, sehingga jumlah sekarang 1.285 kasus positif. Kemudian kasus yang sudah sembuh, pasien yang sudah sembuh bertambah 5 orang, sehingga total menjadi 64 orang. Kemudian pasien meninggal bertambah 12, menjadi 114 orang.

Oleh karena itu, mari sadari betul bahwa penambahan angka positif ini sekali lagi masih menggambarkan bahwa di luar, di lingkungan masyarakat, masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi. Masih ada penularan karena kontak dekat, masih ada yang belum rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Oleh karena itu saya minta kepada masyarakat seluruhnya bahwa kembali lagi jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial, baik dengan orang di luar rumah ataupun yang di dalam rumah. Upayakan tetap di rumah.

Apabila terpaksa sekali berada di luar rumah maka jaga jarak, hindari kerumunan, kemudian gunakan masker manakala kita terpaksa harus berada dalam suatu kerumunan orang yang demikian banyak. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, hindari menyentuh wajah. Ini menjadi penting, karena di sinilah sebenarnya infeksi penularan ini cukup banyak terjadi. Kemudian praktekkan betul etika pada saat batuk dan bersin, tutup dengan masker atau menggunakan sarung tangan. Tetap aman dan produktif di rumah, saling menjaga diantara sesama anggota keluarga.
Jangan sampai yang sehat menjadi sakit. Kita pertahankan yang sehat tetap sehat. Kita upayakan yang mulai sakit untuk tidak menjadi sakit dan tetap berada dalam posisi yang sehat dengan pola hidup bersih sehat, asupan gizi yang cukup dan istirahat yang teratur.

Kemudian yang sakit, mari sama-sama kita lindungi, kita arahkan supaya bisa dilayani, dirawat dengan baik, sehingga mereka menjadi cepat sembuh. Lakukan semua dengan disiplin. Mari kita menjadi pahlawan untuk melindungi diri, untuk melindungi orang lain, dan untuk melindungi seluruh bangsa. Kami yakin, kami optimis pasti kita akan bisa. Terimakasih, Selamat sore.
(dhn/dhn)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama