Internet 5G sudah mulai digelar sejumlah negara, seperti Korea Selatan, juga Chichago Amerika Serikat. Begitu juga smartphone 5G sudah mulai dirilis beberapa vendor.
Generasi terbaru dari teknologi informasi ini dipastikan bakal memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi kehidupan masyarakat luas. Meski begitu di Indonesia kendati sudah digembar gemborkan mengenai teknologi generasi ke 5, namun nyatanya jaringan 5G diprediksi baru mulai digelar pada 2025.
Hal tersebut diungkapkan Julian Gorman, Head of APAC Global System for Mobile Communications Association (GSMA). GSMA memprediksi, koneksi 5G akan mencapai 6%, dan 4G koneksi akan mencapai 79% diikuti dengan koneksi 3G mencapai 15%.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Gorman berkata, prediksi ini didasarkan oleh belum ditentukannya pita frekuensi yang bakal digunakan untuk jaringan 5G di Indonesia.
“Kami memprediksi bahwa penetrasi 5G di Indonesia akan hadir pada tahun 2025 atau lebih,” katanya.
Gorman menambahkan, pemerintah punya peran penting dalam implementasi jaringan 5G di Indonesia. Salah satunya adalah menyediakan frekuensi jaringan 5G, yang sampai saat ini belum ditentukan. Padahal hal tersebut, kata Gorman, merupakan faktor penting penyediaan jaringan 5G di suatu negara.
Lebih lanjut dikatakannya, penetrasi pelanggan pada tahun 2018, penetrasi pelanggan mencapai 64% dari total populasi Indonesia dan diperkirakan akan meningkat hingga 69% pada tahun 2025.
Baca juga : Menkominfo : Penerapan 5G Butuh Geostrategi
Sementara adopsi smartphone pada tahun 2018, mencapai 71% dan diperkirakan akan tumbuh hingga 89% pada tahun 2025.
“Indonesia menjadi salah satu dari tiga pasar smartphone terbesar pada tahun 2025. Secara keseluruhan di Asia Pasifik,” tutur Gorman.
Posting Komentar